5 Desain Terbaik Monumen Reog Ponorogo Terpilih, MRP Kian Dekat

Luluk Mukarromah
Pemkab Ponorogo umumkan lima besar desain terbaik Monumen Reog Ponorogo (MRP) / kominfo/win/hw
Pemkab Ponorogo umumkan lima besar desain terbaik Monumen Reog Ponorogo (MRP) / kominfo/win/hw

Wartacakrawala.com – Upaya menjadikan Monumen Reog Ponorogo (MRP) yang akan berdiri di atas perbukitan kapur kawasan Sampung sebagai karya arsitektur ikonik kian dekat.

Lima besar desain terbaik terpilih dari 61 peserta lomba rancang bangun monumen setinggi 126 meter itu.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengumumkan The Best Five desain MRP, Sabtu (24/9/2022).

Kelima karya peserta yang semuanya bekerja secara tim bersaing ketat untuk memenangi sayembara berhadiah total Rp 175 juta itu. Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—mengungkapkan bahwa lima besar desain MRP mengusung langgam arsitektur berbeda.

‘’Saya acungi jempol, semuanya bagus. Dewan juri yang akan bersidang menentukan pemenang utama,’’ kata Bupati.

Dewan juri yang dikomandani mantan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jatim Hari Sunarko mematok syarat desain MRP harus menggambarkan barongan macan dan dadak merak.

Fasad bangunan juga wajib menandakan bentuk reog. Selain itu, memperhitungkan kekuatan struktur bangunan karena berada di ketinggian bukit.

Baca juga: Potret Program Besti Berdering, Atasi Masalah Kekeringan di Pamekasan

‘’Karena di MRP nanti ada museum, saya minta perjalanan sayembara desain ini dibukukan untuk koleksi. Menggambarkan perjalanan pembangunannya mulai dari perencanaan sampai eksekusi,’’ terang Kang Bupati.

Sementara itu, Hari Sunarko berharap MRP bakal menjadi landmark nasional. Sebab, tinggi bangunan mengalahkan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang hanya 121 meter.

Berat GWK yang berbahan tembaga itu sekitar 754 ton. Dewan juri mencermati secara detail kaidah arsitektur, ketepatan struktur, unsur budaya, serta nilai esetika.

‘’Kami memilih desain MRP yang berpikir tajam tentang budaya dan struktur,’’ kata Hari yang asli Ponorogo itu.

Dari lima besar terbaik akan dipilih satu desain MRP yang paling baik. Ada karya yang abstraktif dan realis. Di deretan dewan juri juga terdapat nama Eko Prawoto, arsitek kawakan asal Jogja.

‘’Bagaimana orang langsung menangkap bahwa monumen tinggi mnjulang itu adalah Reog Ponorogo ketika pertama kali melihat. Meskipun simbolik,’’ ujar Hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
program Besti Berdering (Bersama Bupati Bereskan Desa Kering) Pemkab Pemekasan / dok. Pemkab Pamekasan

Potret Program Besti Berdering, Atasi Masalah Kekeringan di Pamekasan

Next Post
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Pasar Wisata Penjaringansari di Jalan Raya Pandugo, Surabaya, Minggu (25/9/2022) / dok. Pemkot Surabaya

Diresmikan, Pasar Wisata Penjaringansari Surabaya Miliki Gaya Kekinian

Related Posts