Wartacakrawala – Kemajuan kecerdasan buatan (AI) telah menciptakan dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk pendidikan. Di era ini, ancaman terhadap relevansi kurikulum pendidikan dasar dan menengah semakin terasa. Kurikulum yang masih kaku dan lambat berubah kerap kali gagal menyelaraskan diri dengan perkembangan AI, yang berdampak pada kesiapan siswa menghadapi dunia kerja modern. Ketidaksesuaian ini membuat tantangan terhadap penataan kurikulum semakin mendesak, terutama dalam memastikan keterampilan yang diajarkan memiliki relevansi bagi masa depan siswa.
Ancaman AI Terhadap Kurikulum Pendidikan, Di satu sisi, AI menawarkan potensi besar dalam mendukung proses pembelajaran. Dengan bantuan AI, materi pembelajaran dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan dan kemampuan individu siswa. Namun, di sisi lain, AI juga membawa ancaman tersendiri terhadap kurikulum yang belum disesuaikan dengan perkembangan teknologi ini. Kurikulum saat ini di Indonesia, dan di banyak negara lainnya, masih sangat berbasis pada hafalan dan cenderung kurang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, analisis, dan pemecahan masalah kompleks—kompetensi yang akan semakin dicari di dunia kerja yang terotomatisasi dan berbasis teknologi.
Saat ini, AI telah menggantikan berbagai pekerjaan yang sifatnya repetitif dan teknis. Beberapa profesi yang sebelumnya membutuhkan keterampilan manual kini mulai berkurang akibat otomatisasi. Misalnya, pekerjaan seperti pengelolaan data dan pemrosesan informasi, yang dahulu mengandalkan manusia, kini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan akurat oleh AI. Jika kurikulum pendidikan tetap stagnan dan tidak beradaptasi dengan perkembangan ini, peserta didik akan semakin tidak siap memasuki pasar kerja yang penuh persaingan dengan mesin.
Relevansi Kurikulum dengan Dunia Kerja di Era AI, Kurikulum pendidikan dasar dan menengah memiliki peran penting sebagai fondasi awal untuk memasuki dunia kerja. Namun, banyak aspek dari kurikulum yang saat ini sudah tidak relevan dengan kebutuhan tenaga kerja modern. Dunia kerja saat ini membutuhkan keterampilan yang tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis seperti literasi digital, kemampuan analitis, komunikasi efektif, dan penguasaan teknologi dasar. Keterampilan ini sangat penting karena AI bukan sekadar alat, tetapi entitas yang mempengaruhi pola pikir dan alur kerja di hampir semua industri.
Namun, sayangnya banyak poin kurikulum yang masih mengabaikan kebutuhan akan keterampilan ini, dan hanya sedikit sekali yang mengajarkan literasi digital, pemahaman dasar AI, atau pemrograman. Kesenjangan ini berpotensi memperbesar ketimpangan kemampuan antara lulusan yang memiliki keterampilan tersebut dengan yang tidak. Ini mengakibatkan ketidaksiapan siswa untuk bersaing dalam dunia kerja yang sangat membutuhkan keterampilan berbasis teknologi.
Baca Juga : Kritik Kurikulum Merdeka, Menanti Kebijakan Baru Pendidikan Dasar dan Menengah
Upaya Penataan Kurikulum untuk Menghadapi Tantangan AI, Untuk menghadapi tantangan AI, kurikulum pendidikan dasar dan menengah perlu ditata ulang agar dapat mengikuti perkembangan yang pesat ini. Beberapa upaya penyesuaian yang dapat dilakukan adalah memperkenalkan mata pelajaran yang berkaitan dengan teknologi sejak dini. Misalnya, literasi digital, pengenalan AI, pemrograman dasar, hingga pemahaman konsep-konsep etika teknologi harus menjadi bagian penting dari kurikulum. Selain itu, pengembangan soft skills seperti berpikir kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja dalam tim perlu menjadi fokus utama.
Pemerintah dan institusi pendidikan juga perlu bekerja sama dalam meningkatkan kompetensi guru agar mereka siap mengajar materi-materi baru ini. Program pelatihan guru yang terfokus pada penguasaan teknologi dan kemampuan berpikir kritis akan membantu mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan AI dengan lebih baik. Peningkatan kompetensi ini penting agar pengetahuan yang diberikan di sekolah relevan dengan dunia kerja modern.
Kesimpulan
Ancaman AI terhadap kurikulum pendidikan adalah nyata dan perlu mendapat perhatian serius. AI telah mengubah lanskap dunia kerja, dan pendidikan harus beradaptasi agar siswa tidak hanya menjadi pengikut teknologi, tetapi juga inovator yang mampu bersaing. Penyelarasan kurikulum dengan perkembangan AI dapat membuka jalan bagi peserta didik untuk sukses di dunia kerja masa depan yang semakin kompleks. Pendidikan yang relevan, didukung oleh keterampilan kritis dan teknologi, akan memberikan siswa pijakan kuat untuk meraih peluang dalam era kecerdasan buatan yang terus berkembang.
*)Penulis: Moh. Badrul Bari, Kepala Bidang Akademik dan Kerjasama Yayasan Pendidikan Bani Hasyim Malang, pada Rabu, 30 Oktober 2024
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum