Wartacakrawala.com – Dalam acara yang bertajuk “Literasi Digital Bersama KWI di Keuskupan Malang: Cerdas dan Bijak dalam Bermedia Sosial”, Kemkominfo RI mengajak generasi muda Katolik berhati-hati menjelang Tahun Politik 2024.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo RI, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan tahun politik semakin dekat. Hanya dalam hitungan bulan, sudah memasuki tahun 2024.
“Banyak hoaks, misinformasi, dan hal-hal lain yang harus diredakan. Apalagi menjelang tahun politik 2024,” ungkapnya.
Kegaduhan menjelang tahun politik, menurutnya, biasa terlihat dari berbagai ujaran kebencian terhadap pihak-pihak tertentu yang merendahkan. Perbedaan pilihan politik seringkali diwarnai kegaduhan.
“Oleh karena itu, mari kita bijak bermedia sosial, menjaga ruang digital agar tercipta pemilu damai,” ujarnya.
Baca juga: Malang Institute Berdialog: Ancaman Politik Uang Elektronik Menggerus Moral Masyarakat
Head Of Communication Department BINUS Malang, Frederik Masri Gasa menambahkan kondisi tersebut diperparah dengan kemunculan buzzer di media sosial sehingga muncul banyak hoaks dan misinformasi.
Oleh karena itu, ia menilai generasi muda Katolik harus mengetahui hubungan teknologi dengan kehidupan manusia sehingga bijak dalam bermedia sosial.
Menurutnya, upaya memberantas hoaks, misinformasi, dan ujaran kebencian dapat dilakukan melalui pendidikan, seperti acara yang digelar siang hari ini dengan mengedukasi generasi muda Katolik di Keuskupan Malang.
Dalam acara yang berlangsung di The Aliante Hotel Malang itu, ia berpesan agar generasi muda memahami etika bermedia sosial karena kehidupan saat ini tidak lepas dari ruang digital.
“Pendidikan dan teknologi tidak bisa dipisahkan. Jadikan ruang digital sebagai ruang yang nyaman. Gunakan ruang digital untuk menyebarkan kebaikan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Eksekutif KWI (Konferensi Waligereja Indonesia), Romo Anthonius Steven Lau juga mengajak generasi muda Katolik tidak lelah dalam belajar, termasuk meningkatkan literasi digital agar tidak mudah termakan hoaks da n ujaran kebencian.