Cerita Mahasiswa RI Merayakan Lebaran 2022 di Melbourne, Tetap Masuk Kuliah

Avatar
Fandi Ahmad Saiful Haadii, mahasiswa S2 Jurusan Master of Development Studies di University of Melbourne bersama anggota komunitas Indonesia lainnya rayakan lebaran 2022
Fandi Ahmad Saiful Haadii, mahasiswa S2 Jurusan Master of Development Studies di University of Melbourne bersama anggota komunitas Indonesia lainnya rayakan lebaran 2022

Wartacakrawala.com – Fandi Ahmad Saiful Haadii, mahasiswa S2 Jurusan Master of Development Studies di University of Melbourne membagikan kisah lebarannya saat berada di Australia.

Adanya perbedaan tradisi dan budaya di Australia tentu membuat suasana lebaran berbeda dengan Indonesia. Mahasiswa asal Bululawang Kabupaten Malang ini juga tidak bisa merayakan lebaran dengan keluarga besar di Indonesia.

Bahkan, di tengah momen Idul Fitri ini, ia masih tetap melaksanakan perkuliahan seperti biasa. “Namun dosen memberikan kelonggaran untuk datang telat melalui Zoom asal kita sudah menghubungi mereka sebelum kelas,” ujarnya, Selasa (03/05/2022).

Lebaran kali ini menjadi tahun pertama bagi Fandi merayakan lebaran di negeri orang. Meski begitu, ia tetap bisa melaksanakan shalat Ied bersama komunitas Indonesia lainnya.

“Kebetulan di Komunitas indonesia d melbourne kita punya 3 titik Shalat ied berjamaah; KJRI Melbourne, Brunswick Sport Hall dan Altona Badminton Center. Meskipun ada beberapa orang Indonesia yang tinggal di kota shalat di Flagstaff Garden bersama dengan komunitas muslim lainnya,” lanjutnya.

Baca juga: Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang Terus Dilakukan Umat Muslim Indonesia

Untuk mengikuti shalat di KJRI tersebut, kata Fandi, mahasiswa harus mendaftar terlebih dahulu karena keterbatasan tempat.  Pendaftaran bisa diakses melalui media sosial KJRI Melbourne.

“Shalat dilaksanakan pukul 7.30-8.30 an setelah itu disambung dengan salam-salaman sesama jamaah beserta para pejabat KJRI. konjen KJRI juga ikut hadir dan shalat bersama,” papar Fandi.

Fandi Ahmad Saiful Haadii, mahasiswa S2 Jurusan Master of Development Studies di University of Melbourne bersama anggota komunitas Indonesia lainnya

Usai shalat Ied, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menikmati bakso bersama, tepatnya berada kantor KJRI sekaligus saling menyapa dan berkenalan sesama warga Indonesia di Melbourne.

“Perayaan Idul Fitri pastinya berbeda dengan di Indonesia, hingar binggr/vibes Idul Fitri hanya bisa dirasakan di sekitaran tempat shalat ied dan sebentar, kaena kita harus kembali ke aktifitas semula, seperti kerja dan kuliah,” terangnya.

Menariknya, meski berada di negeri orang, tradisi halal bi halal juga tetap dilaksanakan berdasarkan komunitas masing-masing dan tidak sedikit yang melakukan “open house” dengan menyajikan menu khas lebaran seperti opor atau konro dan coto, makanan khas makasar.

“Komunitas pengajian juga menyelenggarakan halal bi halal. Seperti komunitas Doa dan Dzikir Melbourne yang diasuh Gus Nadirsyah Hosein. Halal bi halal dilaksanakan di rumah beliau yg terletak di daerah Dandenong. Komunitas penerima beasiswa juga menyelenggarakan halal bi halal, untuk lpdp biasanya di rumah Lurah komunitas,” tutupnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Ilustrasi tradisi Hari Raya Idul Fitri yang selalu dilakukan umat muslim Indonesia / istockphoto

Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang Terus Dilakukan Umat Muslim Indonesia

Next Post
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat cek langsung kesiapan Pos Pengamanan Tempat Wisata di Kebun Teh Wonosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Selasa (03/05/2022) Sore.

Tinjau Langsung, Kapolres Malang Pastikan Ketertiban dan Keamanan Wisata Kebun Teh Wonosari

Related Posts