Dampak Virus Corona Terhadap Proses Pembelajaran Bagi Guru dan Siswa

Luluk Mukarromah
Agis Sucia Ningrum, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (foto:istimewa)

Wartacakrawala.com – Saat ini Indonesia tengah dilanda sebuah virus yang dinamakan virus Corona atau Covid-19, virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan Cina. Virus ini telah membuat masyarakat resah dan telah menelan banyak korban. Dalam dunia pendidikan sendiri Virus Corona menjadi faktor utama penyebab terjadinya perubahan program pendidikan yang biasa dilaksanakan dan adanya interaksi antara guru dan siswa, sekarang sudah tidak bisa dilakukan seperti biasanya.

Perubahan dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19 masih sangat dirasakan hingga saat ini, terutama sejak kemunculannya pada awal bulan maret beberapa sekolah maupun perguruan tinggi terpaksa ditutup dan mengubah pembelajaran menjadi Pembelajaran Jarak Jauh dan menggunakan sistem Daring (Dalam Jaringan).

Pembelajaran Daring menuntut Guru untuk meningkatkan skill keterampilan dalam menggunakan teknologi, tidak hanya guru peserta didik juga diharapkan mampu menggunakan dan mengakses jaringan aplikasi yang digunakan selama pembelajaran jarak jauh.

Dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan sangatlah besar dan dirasakan oleh semua stakeholders yang berkecimpung di dunia pendidikan. Semakin tingginya angka penuluran Covid-19 membuat lembaga pendidikan yang ada di Indonesia terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu. Tetapi pada pelaksanaan di lapangan terdapat banyak kendala yang harus dihadapi di antaranya :

Baca juga: Poster Pencegahan Covid-19, Upaya Mahasiswa KKN UIN Walisongo Edukasi Masyarakat

Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Peserta Didik

Guru-guru di Indonesia tidak seluruhnya bisa menggunakan dan mengakses jaringan aplikasi, adanya kendala ini membatasi para guru dalam menggunakan media daring. Sama halnya dengan peserta didik banyak yang belum paham dalam menggunakan teknologi dan mengakses jaringan.

Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai

Dalam pembelajaran Daring pastinya memerlukan perangkat yang mendukung pembelajaran dan pastinya membutuhkan dana lebih untuk memenuhi semuanya, karena masih banyaknya guru dan peserta didik yang kehidupan ekonominya itu belum sejahtera tentunya menyulitkan untuk memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan.

Akses Internet yang Terbatas

Adanya ketimpangan dan tidak meratanya akses internet antara di kota besar dan daerah pelosok membuat proses pembelajaran daring menjadi terganggu, karena tidak semua lembaga pendidikan dapat menikmati fasilitas internet.

Kurang siapnya Ketersediaan Anggaran

Biaya merupakan salah satu penghambat dari proses pembelajaran daring, karena tidak semua guru dan peserta didik itu mampu memenuhi kebutuhan pembalajaran daring, lantas negara saat ini belum bisa secara menyeluruh memfasilitasi kebutuhan biaya yang dimaksud.

selain adanya kendala saat pembelajaran daring, masalah lain yang muncul ketika pembelajaran daring ini dilaksanakan yaitu adanya kerugian yang dialami peserta didik, seperti ditiadakannya Ujian Nasional, tidak bisa menggunakan fasilitas yang telah tersedia di sekolah dan masih banyak lainnya. Adanya pandemi Corona ini juga berimbas pada lulusan Universitas atau Pendidikan Menengah yang hendak mencari kerja, kondisi pasar kerja yang semakin sulit justru menambah masalah lagi.

Dalam menyelesaikan masalah ini, semua stakeholders harus ikut ambil bagian dan bahu membahu menyelesaikannya terkhusus untuk pemerintah harus bekerja lebih ekstra keras. Berikut tugas dari setiap stakeholders yang perlu dilakukan :

Pemerintah

Dalam hal ini peran pemerintah sangatlah penting dan menjadi bagian paling kokoh atau menjadi bagian dasar serta pemerintah merupakan pemegang relokasi anggaran dalam rangka percepatan penanganan Virus Corona.

Orang Tua

Orang tua juga memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah ini. Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan fungsinya sebagiamana mestinya, dalam hal ini tidak terlepas dari bantuan guru.

Guru

Proses pembelajaran daring ini harus bisa berjalan seefektif mungkin dan tidak membebani salah satu pihak, keduanya harus berjalan selaras. Dalam pembelajaran daring guru bukan membebani peserta didik dengan tugas-tugas yang menumpuk. Guru bukannya hanya pentransfer ilmu namun pada hakikatnya guru itu dan ditiru.

Sekolah

Sekolah sebagai tempat penyelenggara pendidikan harus siap siaga dalam memfasilitasi setiap adanya perubahan apapun yang menyangkut pendidikan siswanya. Ditengah perubahan dan perkembangan teknologi sekolah harus bisa menjadi pondasi yang paling kokoh. progam-progam pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan kepada murid, apalagi dengan adanya pembelajaran daring pihak sekolah harus benar-benar mmeperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. (*)

*)Penulis: Agis Sucia Ningrum, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com

*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Poster Pencegahan Covid-19, Upaya Mahasiswa KKN UIN Walisongo Edukasi Masyarakat

Next Post

Kampanyekan Protokol Kesehatan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagikan Masker dan Sabun

Related Posts
Total
0
Share