Fungsi dan Peran Manajemen Sumber Daya Manusia saat Pandemi COVID-19

Luluk Mukarromah
Penulis: Roy Hanafi dan Muhammad Ali Yafi, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang
Penulis: Roy Hanafi dan Muhammad Ali Yafi, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang

Wartacakrawala.com – Penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang kian masif memberi dampak yang sangat besar pada berbagai aspek termasuk ekonomi baik makro dan mikro. Banyak perusahaan yang merasakan dampak dari pandemi COVID-19 ini hingga harus menghadapi masa krisis bagi perusahaannya.

Melihat kondisi tersebut, HR harus memiliki peran yang sangat penting dan krusial di masa new normal. Alasannya adalah HR harus menyelaraskan organisasi dan melindungi aset mereka agar tetap aman dan nyaman. Salah satu asset penting dalam perusahaan adalah sumberdaya manusia, dimana sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Bahkan sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan dari organisasi maupun perusahaan, karena Sumber daya manusia juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan, dimana pada hakikatnya sumber daya manusia merupakan penggerak, pemikir dan perencana untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Business Survival, Dimana manajemen sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan harus bisa survive dalam melakukan aktifitasnya bisa dengan cara kerja dirumah atau dalam jaringan (daring). Sebagai sumber daya perusahaan, manajemen sumber daya manusia harus dapat membantu bisnis perusahaan agar tetap survive dalam arti profitable. Bisa jadi mengharuskan manajemen sumber daya manusia untuk lebih tangkas, terutama untuk mempersiapkan skill up atau bahkan new skill agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan bisnis yang cepat berubah sesuai tuntutan pasar.

Digitalization, COVID-19 memaksa terjadinya transformasi digital secara masif di berbagai bidang pekerjaan. Transformasi digital adalah strategi untuk menghadapi COVID-19 yang tepat untuk dilakukan. Manajemen sumber daya manusia perlu menganalisa dan mempersiapkan apakah internal perusahaan sudah mendukung sepenuhnya untuk dilakukan digitalisasi. Mulai dari awal proses recruitment secara daring sampai dengan sumber daya manusia mampu memasarkan produk perusahaan. Manajemen sumber daya manusia perlu bergerak cepat dengan menyiapkan sistem secara mandiri atau bekerja sama dengan vendor yang sudah berpengalaman dalam melakukan digitalisasi.

Budaya Perusahaan, Budaya organisasi juga merupakan area kontribusi penting bagi manajemen sumber daya manusia, ketika karyawan bekerja di rumah ataupun di kantor, manajemen sumber daya manusia perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap perusahaan. Manajemen sumber daya manusia dapat melakukan culture assessment dan berusaha menutup kesenjangan antara budaya saat ini dan budaya yang diinginkan, juga turut berperan aktif membantu mengelola berbagai variabel yang mempengaruhi budaya. Manajemen sumber daya manusia bisa membantu memprioritaskan fokus dan bagaimana mempertahankan budaya organisasi yang baik.

Perubahan itu penting, dan manajemen sumber daya manusia berada di tempat terbaik untuk mengaktualisasi transformasi dan memotivasi perubahan yang akan memperkuat posisi perusahaan di kompetisi bisnis.

Baca juga: Pemanfaatan E-Commerce untuk Meningkatkan Omset Penjualan

Kesehatan dan keselamatan, manajemen sumber daya manusia harus memikirkan keselamatan dan kesehatan karyawan diatas kepentingan bisnis perusahaan. dengan cara mempersiapkan pengaturan tempat kerja yang sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Dan menata kembali fungsi-fungsi pekerjaan yang bisa dilakukan secara luring (luar jaringan) maupun secara daring (dalam jaringan).
Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ketika menjadi pembicara pada World Bank Human Capital Project Ministerial Conclave : Investing in Human Capital in The Time of Covid-19 yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank – IMF Annual Meeting 2020 melalui video conference pada Kamis (08/10).

“Pemerintah menggerakkan kemampuan untuk merespon hal tersebut dengan meningkatkan anggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam praktik kebijakan fiskal kami. Kami memperluas defisit fiskal hingga 6,3% yang dalam masa normal. Kami tidak diizinkan untuk melampaui lebih dari 3% terhadap PDB kami. Hal ini tentunya tidak hanya penting bagi kami untuk dapat merespons pada akhirnya, tetapi juga bagaimana kami akan menghabiskan waktu selama keadaan darurat ini dan dengan urgensi untuk mengambil tindakan dengan sangat cepat,” ungkap Menkeu.

Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas masih menjadi yang terpenting bagi pemerintah. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mengancam tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat luas tidak hanya kepada masyarakat yang menghindar dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya karena takut tertular tetapi juga kapasitas fasilitas kesehatan yang ada juga semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah dari pasien Covid-19.

Pemerintah melakukan banyak langkah dan juga mengambil dan terus melakukan banyak langkah dalam meningkatkan cakupan layanan ini termasuk mengubah banyak bangunan dan hotel, gedung pemerintah menjadi pusat isolasi dan perawatan kesehatan Covid-19. Hal ini juga untuk menjawab persoalan keterbatasan kapasitas rumah sakit.

“Sistem kesehatan nasional tetap menjadi prioritas utama dalam arah kebijakan kami. Kami menyadari bahwa upaya kita semua membutuhkan banyak investasi tambahan yang harus aman dan kami menempatkan ini sebagai prioritas utama dalam anggaran kami. Untuk Indonesia, bahkan selama wabah ini kita akan terus melanjutkan jaminan kesehatan nasional untuk mewujudkan reformasi jaminan kesehatan universal. Kami percaya bahwa jaminan kesehatan universal sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas respon sistem kesehatan,” jelas Menkeu.

Pemerintah juga menaruh perhatian yang sangat besar terhadap gizi buruk. Stunting di Indonesia menjadi salah satu prioritas nasional tertinggi bagi pemerintah. Perbaikan sejauh ini perlu dilakukan karena wabah ini. Untuk memastikan anak-anak terlindungi dari pandemi, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan pedoman tentang layanan kesehatan untuk balita di bawah 5 tahun selama pandemi Covid-19.

Selain itu, Menkeu menambahkan untuk Indonesia yang mengubah pola pendidikan menjadi bersekolah dari rumah, pemerintah meningkatkan fasilitas sekolah dari rumah dengan memberikan dukungan penyedia jaringan dari BUMN. Pemerintah juga memberikan dukungan tambahan untuk keluarga dan siswa agar mereka dapat mengakses internet secara gratis. Untuk rumah tangga kurang mampu, pemerintah memberikan diskon untuk tagihan listrik agar dapat terus mengakses pendidikan khususnya untuk anak-anaknya.

“Saya pikir, perlu dibahas untuk pertemuan ini ketersediaan vaksin. Ini adalah salah satu masalah yang paling kritis dan kompleks bahkan jika Anda memiliki sumber daya. Jadi, saya akan menyambut baik keterlibatan Bank Dunia dan juga program untuk membantu banyak negara untuk vaksin ini. Terakhir, saya ingin sampaikan bahwa kita tidak menyia-nyiakan krisis bahkan selama pandemi ini, Indonesia terus melakukan reformasi yang sangat ambisius. Kita baru saja mengesahkan undang-undang tentang investasi dan penciptaan lapangan kerja agar kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan,” pungkas Menkeu. (*)



*)Penulis: Roy Hanafi dan Muhammad Ali Yafi, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com

*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Roy Hanafi, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang

Pemanfaatan E-Commerce untuk Meningkatkan Omset Penjualan

Next Post
Penulis: Muhammad Ali Yafi, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang

Hismi Dorong Pelaku UMKM milenial Gunakan Strategi Pemasaran Digital

Related Posts