HMI Cabang Malang Soroti Kelangkaan Minyak Goreng, Hingga Dugaan Kecurangan

Avatar
Ketua Umum HMI Cabang Malang, La Rian Hidayat / dok. Wartacakrawala
Ketua Umum HMI Cabang Malang, La Rian Hidayat / dok. Wartacakrawala

Wartacakrawala.com – Beberapa waktu lalu, stok minyak goreng tergolong sulit ditemui. Padahal, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mengolah makanan yang sebagian besar memerlukan minyak goreng.

Karena hal tersebut, terjadi beberapa kejadian seperti adanya panic buying atau pembelian minyak goreng dalam jumlah banyak yang dilakukan di berbagai daerah. Keluhan banyak pihak terhadap pemerintah menuntut kebijakan.

Berbagai kebijakan pemerintah telah dilakukan, misalnya kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Produsen minyak goreng telah mendistribusikan produknya dengan skala diatas kebutuhan minyak goreng biasanya yaitu sekitar 279-300 juta liter. Namun, kelangkaan minyak goreng tetap terjadi di kalangan masyarakat.

Ketua Umum HMI Cabang Malang, La Rian Hidayat menyebut, Indonesia sebagai negara penghasil bahan baku minyak goreng terbesar di dunia cukup mengherankan jika masih terjadi kelangkaan minyak goreng disebagian wilayah, termasuk di malang raya.

“Kebutuhan ekspor minyak sawit sebagai bahan baku utama minyak goreng terus meningkat terutama pada masa pandemi saat ini sudah menjadi rahasia umum. Tapi dalam hal ini kita terutama pemerintah tidak boleh atau sengaja membiarkan para eksportir minyak dengan seenaknya menjual hasil produksinya keluar dengan dalih untuk mendapatkan untung banyak,” paparnya.

Baca juga: IWD 2022: HMI Cabang Malang Komitmen Perjuangkan Hak Perempuan

Menurut La Rian, pemerintah bagaimanapun memiliki tanggungjawab untuk turut andil dalam menstabilkan harga minyak goreng sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

Banyaknya pihak mulai dari swasta hingga partai politik mengadakan bakti sosial disertai dengan penjualan komoditas minyak goreng dengan harga yang tergolong murah. Karena hal itu, muncul pertanyaan dari La Rian Hidayat, “Darimana pihak-pihak tersebut mendapatkan minyak goreng dengan volume yang sangat banyak dan berlimpah?,” katanya.

Hal ini, kata La Rian, patut dicurigai karena dapat mengindikasikan bahwa dibalik kelangkaan minyak goreng bisa jadi ada oknum-oknum atau pihak-pihak tertentu yang bermain dan sengaja memanfaatkan momentum kelangkaan minyak goreng untuk kepentingan pribadinya dan atau partainya.

“Hal ini agar dianggap oleh masyarakat sebagai dewa penyelamat dan pahlawan yang datang untuk memberikan pertolongan dan jalan keluar bagi bagi masyarakat yang sedang kesusahan dalam memperoleh minyak goreng,” tegasnya.

Oleh karena itu, La Rian Hidayat ingin mengajak semua pihak terutama pemerintah untuk sama-sama dengan tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat indonesia.

“Karena bagaimanapun juga masyarakat adalah subjek utama yang harus disejahterakan kehidupannya. Jangan ada lagi yang dengan sengaja atau bermain-main diatas penderitaan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Ilustrasi cara transfer antarnegara lewat Brimo / dok. Bri

Kini Transfer Antarnegara di BRI Lebih Mudah dengan Fitur Ini

Next Post
Ikatan Mahasiswa Kepulauan Kangean (IMAKA) Malang gelar Kajian Aksi / dok. Wartacakrawala

Siapkan Barisan, IMAKA Malang Gelar Kajian Strategi Tuntut Kebijakan Pemkab Sumenep

Related Posts