Jaga Kesehatan Mental melalui Peningkatan Kereligiusan

Avatar
Anis Lailatul Luklua, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Wartacakrawala.com – Covid-19 bukan merupakan suatu hal yang asing didengar oleh telinga kita. Siapa yang tidak kenal dengan virus yang satu ini. Virus yang mampu mengubah suatu tatanan dan aspek kehidupan manusia baik dari kalangan menengah ke bawah maupun di kalangan elit.

Pandemi covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga mengancam kesehatan mental banyak orang. Seperti yang telah kita ketahui virus ini telah memakan banyak korban, di Indonesia sendiri sudah sangat banyak kasus korban yang terpapar Covid-19. Kejadian-kejadian buruk akibat pandemi menimbulkan banyak kekhawatiran di berbagai kalangan masyarakat.

Ditambah kebijakan pemerintah mengenai social dan physical distancing juga membuat banyak aktivitas masyarakat yang biasanya dilakukan di luar ruangan kini mau tidak mau harus dilakukan di rumah, seperti bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, ibadah di rumah, dan lain-lain.

Keadaan demikian membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, kehilangan momen keseharian dan momen penting dalam hidupnya, seperti UN dan wisuda yang ditiadakan, kegiatan sekolah dan perkuliahan dilakukan secara offline, dan lain-lain (Monareh, 2020).

Perubahan-perubahan akibat pandemi covid-19 ini turut mempengaruhi psikologis seseorang, banyak yang merasa terisolasi, cemas, kecewa, bahkan sampai stress dan depresi. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut dengan adanya kegiatan kereligiusan seperti memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dapat meningkatkan kereligiusan dalam diri seseorang dan diharapkan dapat menjaga kewarasan atau kesehatan mental masyarakat di tengah pandemi covid-19.

Peningkatan kereligiusan dengan adanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masa pandemi sangat diperlukan khususnya di desa Kuripan RT 03/ RW 01, Wonolopo, Mijen, Semarang. Karena, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai momen dimana masyarakat dapat mengembangkan pengetahuan dan dapat mengambil hikmah dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut seperti meneladani akhlak nabi, memuji dengan bersholawat, dan bersyukur atas kehadiran Nabi dimuka bumi. Dengan itu, meningkatkan kualitas ibadah dan menjadikan masyarakat dekat dengan sang pencipta.

Selain itu juga dipercaya dapat menjadi pencegah dan pengobat stress akibat pandemi. Oleh karena itu, meningkatkan Kereligiusan adalah salah satu upaya menjaga kewarasan atau menjaga kesehatan mental agar tidak timbul rasa cemas, kecewa, stress, hingga depresi.

Namun, apa boleh buat, kita tidak bisa menghentikan pandemi ini dengan sekali basmi, yang bisa kita lakukan adalah melindungi diri, salah satunya dengan menjaga kewarasan (kesehatan mental) selain itu juga tetap memperhatikan himbauan dari pemerintah seperti 3M mencuci tangan, menjaga jarak an memakai masker. Karena menjaga kebersihan juga sangat di perhatikan selama Pandemi.

Tanpa disadari jika seseorang terus-menerus berada pada kondisi psikologis yang tidak baik akan menyebabkan gangguan psikosomatis dan berpengaruh pada kondisi fisik seperti imunitas, maka tubuh akan menurun dan menjadi mudah terserang penyakit, termasuk terserang covid-19. Karena itu, menjaga kewarasan (kesehatan mental) dan menjaga kebersihan saat ini sangatlah penting dan diuttamakan.

Akan tetapi paradigma Covid-19 memang sempat membuat ketakutan yang luar biasa, namun dengan keberlangsungannya waktu, ketakutan itu mulai hilang dan berganti dengan menjadi kewaspadaan pada setiap gejala dan riwayat perjalanan seseorang.

Adanya Pandemi Covid-19 bukanlah alasan untuk mengurangi dan menyurutkan semangat masyarakat dalam meningkatkan kereligiusan melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Justru hal tersebut sangat diperlukan untuk menjaga kewarasan selama pandemi, juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat. (*)

*)Penulis: Anis Lailatul Luklua, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com

*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Di Tengah Pandemi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Ngaji Online

Next Post

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Galakkan Program Moderasi Beragama

Related Posts