KH Nawawi Sidogiri Wafat, Gus Mahrus: Kita Kehilangan Sosok Ulama Panutan

Avatar
Mahrus Ali Anggota DPRD Komisi C Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Malang
Mahrus Ali Anggota DPRD Komisi C Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Malang

Wartacakrawala.com – KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh pondok pesantren Sidogiri Pasuruan meninggal dunia Minggu (13/6). Almarhum meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Raci Kecamatan Bangil Pasuruan pukul 14.40 WIB.

Almarhum dikenal sebagai ulama karismatik pemimpin pondok pesantren besar di Jawa Timur. Di Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), almarhum masuk dalam jajaran Musytasar.

Banyak tokoh yang merasa kehilangan dan mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya sosok panutan bangsa ini. Salah satunya yaitu Gus Mahrus Ali, anggota komisi C DPRD Kabupaten Malang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).gus

“Saya menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Al Mukarrom KH Nawawi Abdul Djalil, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Beliau seorang ulama yang sangat cinta kepada bangsanya. Kebangsaannya luar biasa dan itu terbukti sejak Sidogiri berdiri menjadi salah satu tempat perjuangan santri ketika awal-awal kemerdekaan dan hingga hari ini juga konsisten dengan pendidikan yang salaf, tetapi memiliki kekuatan luar biasa,” ujar Gus Mahrus, Panggilan akrabnya.

Baca juga : Rapatkan Barisan, Laksanakan Muskercab “PKB Kota Malang Siap Sambut Iklim Pemilu 2024”

Menurut Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Kiai Nawawi memiliki kegigihan yang luar biasa. Di zaman yang seperti ini, sosok beliau sangat langka dan harus dijadikan sebagai figur panutan.

“Figur Kiai Nawawi sangat pantas untuk kita teruskan perjuangannya, dari sisi kesederhanaannya, semangat juang dan ketulusan dalam perjuangannya,” katanya.

Gus Mahrus, yang juga alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini berharap, para santri pesantren Sidogiri dan semua keluarga besar Pesantren Sidogiri untuk tetap tabah dan melanjutkan amal perjuangan almarhum.

“Beliau selama ini ingin menciptakan kader-kader ulama santri yang terbukti berbakti kepada bangsa dan negara tanpa pamrih dengan kekuatan salafi. Itu pesantren lama yang saya tahu mandiri, tidak pernah tergantung dengan bantuan pemerintahan atau apapun, sangat mandiri. Itu patut dicontoh,” tutupnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Penulis opini, Miswak

Mati Tertusuk Janji Politisi Atau Meneguk Racun Demokrasi

Next Post
Gandeng Malang Institute, BEM Unira Kaji Peran Milenial Menyambut Bonus Demografi

Gandeng Malang Institute, BEM Unira Kaji Peran Milenial Menyambut Bonus Demografi

Related Posts