Wartacakrawala – Lumajang, Desa Selokbesuki merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukodono, Kab. Lumajang, Jawa timur. Potensi peternakan dan pertanian di desa ini cukup melimpah. Salah satunya potensi di sektor peternakan bebek. Namun, meskipun memiliki potensi besar, peternak bebek di Desa Selokbesuki masih terpacu pada penjualan telur dan daging saja. Sementara itu, bebek afkir (bebek yang sudah tidak dapat bertelur) seringkali menjadi masalah karena belum ada pengolahan lebih lanjut yang bernilai ekonomis.
Selain potensi sektor peternakan bebek, desa ini memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Seperti pertanian tebu dan padi. Selain sektor pertanian tebu dan padi, potensi tanaman daun kelor di desa ini cukup melimpah. Meskipun masyarakat tidak membudidayakan tanaman ini seperti halnya tanaman tebu dan padi. Namun, tanaman daun kelor banyak tumbuh disekitar rumah dan lahan masyarakat desa Selokbesuki.
Kelor adalah tanaman yang tinggi akan nutrisi dan manfaatnya untuk kesehatan. Namun, pemanfaatannya di masyarakat masih sangat terbatas, hanya digunakan sebagai bahan sayuran saja. Padahal daun kelor kaya akan protein, vitamin, dan mineral yang dapat mendukung peningkatan kualitas gizi masyarakat. Salah satunya permasalahan yang tidak asing untuk di dengar yaitu stunting (Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang).
Melihat potensi besar dari kedua sektor ini, melalui program Kandidat Magister Mengabdi mahasiswa pascasarjana Universitas Islam Malang Nuril Nikmatuz Zahro mencoba merangkul masyarakat Desa Selokbesuki untuk berinovasi dengan mengembangkan nugget bebek daun kelor sebagai alternatif pangan bergizi tinggi. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah daging bebek khususnya bebek afkir, serta mengoptimalkan pemanfaatan daun kelor yang melimpah di desa Selokbesuki. Dengan menggabungkan kedua bahan tersebut, diharapkan dapat tercipta produk makanan berupa nugget yang kaya protein dan vitamin, yang tidak hanya lezat tetapi juga mendukung pencegahan masalah gizi seperti permasalahan stunting pada balita.
Pelatihan dan Penyuluhan untuk Masyarakat
Untuk mewujudkan inovasi ini, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang Nuril Nikmatuz Zahro telah mengadakan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat setempat yang dihadiri oleh 15 orang ibu rumah tangga. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat desa dapat mengolah daging bebek afkir yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi nugget bebek yang memiliki kandungan gizi tinggi, berdaya saing, dan bisa menjadi tambahan pendapatan mereka.
Oleh karena itu, pelatihan dan penyuluhan ini diharapkan masyarakat Desa Selokbesuki dapat lebih memahami dan menguasai keterampilan dalam mengolah produk lokal menjadi makanan bernilai gizi tinggi. Dengan adanya pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh diharapkan mereka dapat mengimplementasikan inovasi ini secara berkelanjutan, menciptakan produk yang memiliki nilai kualitas dan gizi yang lebih tinggi.
Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat mendorong partisipasi lebih luas dari ibu rumah tangga dan generasi muda desa untuk memperkuat kewirausahaan lokal. Sehingga, dapat menjadikan Desa Selokbesuki sebagai contoh desa yang berhasil memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan bersama.
*) Publisher: Muliadi
*) Baca artikel wartacakrawala di Google News disini