Wartacakrawala.com – Praktek mengajar ke suatu sekolah lekat sekali dilakukan oleh para mahasiswa sebagai salah satu bentuk pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang pertama yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Namun yang dilakukan oleh 50 Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang ini sedikit berbeda dengan Praktek Mengajar biasanya.
Mereka melakukan praktek mengajar di Negeri Gajah Putih yaitu Thailand. Kegiatan tersebut dikenal dengan Asistensi Mengajar/Teaching Assistant. Asistensi Mengajar Thailand ini sudah dilaksanakan mulai dari tahun 2015 dimana Fakultas Sastra bekerja sama dengan Association of Education Cultural International (AECI) di Thailand
“Pada tahun lalu Universitas Negeri Malang menyandang peringkat 10 sebagai universitas yang melakukan kerja sama dengan pihak luar negeri. Dengan diadakannya program asistensi mengajar/ Teaching Assistant di Thailand ini diharapkan Universitas Negeri Malang bisa naik masuk pada peringkat 7 besar sebagai kampus yang bekerja sama dengan pihak luar negeri,” ujar Moh. Syahri, Dekan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Adanya program ini bertujuan untuk membekali mahasiswa Fakultas Sastra pengalaman mengajar dan berkarya di luar negeri. Kegiatan ini berlangsung selama 30 hari terhitung mulai pada tanggal 23 Mei hingga 22 Juni 2023.
Sebelum diberangkatkan mereka perlu melewati tes administrasi dan tes wawancara yang diadakan oleh Fakultas Sstra Universitas Negeri Malang. Selanjutnya mereka yang lolos akan dibagi menjadi 2 gelombang untuk di tugaskan di sekolah penempatan mereka di Krabi, Thailand.
“Kalian yang diberangkatkan oleh kampus adalah sebagai delegasi kampus, tidak hanya membawa nama baik universitas kalian tapi juga membawa nama baik negara kalian. Untuk itu lakukan dengan baik dan sepenuh hati program asistensi Mengajar di sekolah penempatan kalian masing-masing di Thailand. Harapan Ibu kalian bisa Adaptif dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar kalian disana” Ujar Dr. Kusubakti Andajani M.Pd selaku Wakil Dekan 3 Fakultas Sastra.
Salah satu mahasiswa yang lolos dalam seleksi dan diberangkatkan oleh Fakultas Sastra untuk melakukan Asistensi Mengajar di Thailand adalah Dristanta Setya Pradipta, Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang ini lolos dan ditempatkan Doktor Nueng Intercare Krabi School, yang bertempat di 41 Maharaj 4 Alley Pak Nam, Mueang Krabi District, sekolah ini memiliki siswa dengan jumlah 53 anak, dengan rata-rata umur 18-20 tahun. Sekolah ini termasuk sekolah kesehatan yang berfokus menghasilkan perawat ataupun asisten perawat nantinya.
Dristanta bersama rekannya yaitu Junita dari Prodi Pendidikan Bahasa Jerman, mereka membantu dalam mengajar bahasa Inggris dan juga Melayu pada siswa-siswi sekolah tersebut. Mahasiswa juga mengeluarkan inovasi mengajar mereka dengan metode fun learning menggunakan quiz games dan menyanyi bersama.
Dengan begitu mahasiswa tidak hanya lebih mudah dalam menyampaikan materi namun siswa juga merasa senang dan bahagia saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu dengan metode fun learning ini mahasiswa juga bisa meningkatkan bonding antara mereka dengan siswa agar lebih mengenal dan bisa lebih mudah bersosialisasi.
“Tidak hanya mengajar bahasa Melayu dan bahasa Inggris saja, lebih dari itu kami disini juga memiliki misi untuk mengenalkan budaya, bahasa serta keunikan yang ada di Indonesia kepada siswa-siswi maupun pihak sekolah disini,” ujar Dristanta Setya
Dua mahasiswa Fakultas Sastra itu mengenalkan kain batik khas dari Indonesia kepada guru-guru dan kepala sekolah Doktor Nueng Intercare Krabi School. Dengan tujuan agar mereka juga mengenal Indonesia dan karya-karya yang dihasilkan dari negeri Indonesia salah satunya adalah batik tersebut.
“Kegiatan ini berkontribusi pada pencapaian SDGs No.4: Pendidikan Berkualitas, khususnya dengan membantu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan Melayu serta mempromosikan kesempatan belajar ke luar daerah maupun ke luar negeri bisa diwujudkan untuk semua orang yang bertekad kuat, selain itu branding dan pembelajaran pengenalan budaya daerah lain juga sebagai kontribusi agar siswa paham dan kenal tentang budaya dari berbagai negara,” tutup Dristanta Setya