Wartacakrawala.com – Kasus konfirmasi postif Covid-19 yang terus mengalami peningkatan setiap harinya membuat para pelaku UMKM dan PKL (Pedagang Kaki Lima) tidak gentar untuk terus berjuang mencari nafkah. Aktivitas ini terpaksa dilakukan guna memulihkan kembali penurunan omset penjualan sejak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Namun sangat disayangkan ternyata masih terdapat banyak pelaku UMKM dan PKL (Pedagang Kaki Lima) melakukan aktivitas diluar rumah tanpa penerapan kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
Hal inilah yang membuat mahasiswa KKN Reguler DR-75 UIN Walisongo Semarang berinisiatif untuk melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan dengan membagikan masker, hand sanitizer, dan poster edukatif kepada pelaku UMKM dan PKL (Pedagang Kaki Lima) di daerah Kelurahan Jerakah,Tugu, Semarang dan sepanjang Jalan Subali Raya, Krapyak, Semarang, Selasa (17/11).
Fenaldi Afik Saputro, salah satu mahasiswa KKN Reguler DR-75 UIN Walisongo Semarang mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari mahasiswa yang sedang melakukan pengabdian untuk terus mengingatkan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Sasaran pembagian paket protokol kesehatan ini memang fokus kepada pelaku UMKM dan PKL (Pedagang Kaki Lima) karena mereka sangat sering melakukan kontak langsung dengan konsumen dari berbagai tempat sehingga mempunyai resiko untuk tertular Covid-19.
Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari pelaku UMKM dan PKL (Pedagang Kaki Lima). “Alhamdulillah, terima kasih mas sudah mengingatkan kami untuk tetap pakai makser ketika berjualan dan melayani pembeli,” ujar Bang Ojak salah satu pedagang kaki lima.
Selain melakukan edukasi terkait protokol kesehatan kepada pelaku UMKM dan PKL (Pedagang Kaki Lima) juga dilakukan sedikit diskusi tentang kondisi ekonomi yang dialami dimasa pandemi Covid-19 ini.
Sumanto memaparkan bahwa terdapat penurunan pendapatan kurang lebih 80% untuk usaha fotocopy yang dijalankannya karena para mahasiswa yang merupakan pelanggan utama di fotocopy tersebut sampai sekarang masih melaksanakan perkuliahan secara online di rumah masing-masing. (*)