Mahasiswa KKN UIN Walisogo Andil dalam Penanaman Tanaman Toga

Avatar
r25IQAEAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAjwbwBwABVi5u2wAAAABJRU5ErkJggg==
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN-RDR) ke-75 UIN Walisongo Semarang ikut serta kegiatan Penanaman dan Perawatan 35 buah Tanaman Toga

Wartacakrawala.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN-RDR) ke-75 UIN Walisongo Semarang ikut serta kegiatan Penanaman dan Perawatan 35 buah Tanaman Toga bersama dengan Kepala Desa, Bidan, dan Ibu-Ibu PKK Kadus 1 Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Selasa (18/11).

Berada tepat disebelah selatan masjid Ar-Rahman Desa Pengkol, sedikitnya 20 warga yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Pengkol mengikuti kegiatan pemanfaatan lahan dan waktu ini. Sebagai bentuk dukungan dan integritas antar warga desa, Kepala Desa beserta istri serta Bidan desa pun ikut menghadiri dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Ibu-Ibu PKK di Kadus 1 Desa Pengkol. Karena tiap kadus itu diwajibkan ada program atau kegiatan untuk menyalurkan kreatifitas selain untuk mengisi waktu luang sekaligus sebagai sarana mengeratkan rasa kemasyarakatannya,” ujar Suripno, Kepala Desa Pengkol.

“Tumbuhan ini banyak manfaatnya, contohnya saja daun kelor. Tumbuhan ini selain bermanfaat untuk orang hidup, daun ini juga berguna untuk orang meninggal. Bisa untuk dijadikan bahan tambahan di air mandinya, biar tidak bau,” imbuhnya.

Setidaknya ada 35 jenis tanaman yang ditanam baik yang termasuk dalam kelompok tanaman obat (apotik hidup) ataupun warung hidup. Tanaman-tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh warga. Beberapa jenis tanaman tersebut dintaranya: Sambiloto, bermanfaat untuk menurunkan panas badan dan mencegah radang, kemudian ada tanaman kumis kucing yang bermanfaat untuk mengobati masuk angin, batu ginjal dan kencing manis.

Adapula tanaman lidah buaya yang bermanfaat untuk mengatasi radang tenggorokan, ambeien dan juga bisa dijadikan obat untuk luka bakar sekaligus penyubur rambut.

“Jadi ini bukan semuanya TOGA ya, adapula warung hidup. Ini (warung hidup) seperti tumbuhan sayur yang biasa dikonsumsi sehari-hari, bayam, sawi, cabai, tomat,” jelas Siti Safuri, Bidan Desa Pengkol, yang ditemui di lokasi.

“Bibit tanaman-tanaman ini asalnya dari sumbangan warga. Jadi setiap KK di Dukuh Klencong ini wajib ada apotik hidupnya. Kemudian di data, setelah di data lalu tanaman-tanaman itu di berikan kepada pengurus PKK untuk di tanam di satu lahan yang sama. Paling sedikit per KK ada 4 jenis tanaman yang tumbuh di rumahnya, seperti yang paling gampang ditemui saja, ada jahe, sereh, kencur dan kunyit. Kalau untuk yang tanaman langka memang hanya beberapa yang punya, seperti binahong itu hanya ada satu warga yang punya,” tegas Nur Qomariyah, Sekretaris PKK di Kadus 1 Desa Pengkol. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Peduli Lingkungan, KKN UIN Walisongo Ajarkan Zero Waste Pada Anak

Next Post

Angkat Isu Keagamaan, Mahasiswa KKN Adakan Webinar Moderasi Beragama

Related Posts
Total
0
Share