Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakuka Pendamping Belajar Agama

Reva Wahyu Dwi Saputri
Ahmad Afif Abdika mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang terapkan pendidikan islami melalui pendampingan belajar ilmu agama di Madrasah Diniyah (Madin) Baitul Izzah

Wartacakrawala.com – Ahmad Afif Abdika mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang terapkan pendidikan islami melalui pendampingan belajar ilmu agama di Madrasah Diniyah (Madin) Baitul Izzah yang bertempat di Dusun Ngetuk, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Senin (16/11).

Kegiatan pendampingan belajar ini ia lakukan setiap sore pada pukul 16.00 – 17.00 WIB dengan arahan dan konfirmasi dari Ustadz Andre Ferdiyanto, beliau adalah Kepala Madin Baitul Izzah. Usianya masih cukup muda, kurang lebih 26 tahun. Namun keilmuannya tak diragukan lagi, dari kanak-kanak beliau menimba ilmu di Ponpes Pancasila Salatiga hingga belasan tahun.

Dalam pembelajaran di Madin terbagi menjadi beberapa mata pelajaran, diantaranya Akhlak, Tajwid, Fasholatan , dan Pegon. Metode klasikal yang diterapkan ada 4 kelas yaitu i’dad A, i’dad B, ‘ula A dan ‘ula B.

Berbekal ilmu yang pernah dipelajari semasa di Pesantren Futuhiyah Mranggen, Abdikapun mencoba untuk membagikan pengetahuan tersebut ke anak-anak Madin.

Tujuan dari kegiatan pendampingan ini tak lain adalah untuk menambah ilmu dan brainstorming kepada anak-anak, memperbaiki akhlak anak sejak dini, fasih membaca Al-Qur’an, hafal secara tuntas surat-surat pendek dan bacaan sholat, serta dapat menulis pegon yang baik dan benar.

Pada hari senin lalu, mata pelajaran kelas Ula A dan Ula B di Madin Baitul Izza adalah tajwid. Tajwid adalah cabang keilmuan yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an.

Dalam pengkajian ilmu tajwid ini menggunakan kitab dasar Syifaul Jinan yang dikarang oleh Ahmad Muthahhir Ibn Abdurrahman. Didalamnya memuat materi hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, dan hukum mad yang dikemas dalam bentuk syair bait atau istilah lainnya nadhom.

Strategi pembelajaran yang diterapkan cukup praktis. Diawali dengan do’a sebelum belajar setelah salam pembuka kemudian dilanjutkan pengenalan materi baru. Langkah-langkah dalam pengenalan materi baru yang pertama yaitu melantunkan nadhom terkait materi yang akan dibahas secara bersama-sama, kemudian guru menuliskan di papan tulis diikuti masing-masing anak juga menulisnya di buku setelah itu dibacakan arti perkata oleh guru dan anak-anak menulis di bukunya dalam bentuk pegon.

Selanjutnya guru menjelaskan maksud dari materi tersebut beserta contoh bacaannya. Nah, untuk menguji pemahaman anak, maka setiap anak diminta memberikan contoh bacaan lain yang serupa dengan materi, dapat disampaikan secara langsung atau menuliskan hasil pemikirannya di papan tulis. Untuk menambah semangat dan antusiasme anak, maka sering kali guru memberikan reward kepada anak yang berani berpartisipasi aktif maupun menjawab pertanyaan dengan benar.

Hal ini mendapatkan apresiasi dari Ustadz Andre selaku Kepala Madin. Beliau juga berharap semoga kegiatan positif seperti ini tetap berjalan dengan istiqomah, meskipun nantinya kegiatan KKN telah usai, namun pastinya anak-anak akan lebih senang dan nyaman jika silaturahim di majlis ta’lim yang penuh berkah ini tak hanya berhenti sampai disini.

Terlebih, mengingat latarbelakang madin yang baru dibentuk 6 bulan lalu, maka kegiatan seperti ini masih harus digencarkan lagi. Misi utamanya anak-anak dapat terdidik menjadi insan cendekia yang ahli fikir, ahli dzikir, dan ahli ikhtiar.

Tanggapan dari salah satu anak yang bernama Ijlal, ia mengaku senang dapat bergabung belajar ilmu-ilmu agama di Madin. “Saya senang sekali bisa belajar tajwid. Sekarang, Alhamdulillah saya sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai makhroj dan panjang pendeknya. Jadi sudah tidak asal-asalan bersuara saat tadarus seperti dulu lagi,” ungkapnya. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Warga Beraktivitas Tak Pakai Masker, Mahasiswa ini Bagikan Masker Gratis

Next Post

Metode Belajar Home Visit sebagai Alternatif Belajar di Masa Pandemi

Related Posts
Total
0
Share