Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakukan Pendampingan Belajar untuk Santri

Avatar
Mahasiswa KKN UIN Walisongo saat melakukan pendampingan belajar
Mahasiswa KKN UIN Walisongo saat melakukan pendampingan belajar

Wartacakrawala.com – Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Hadirnya delta sebagai varian terbaru setelah bermutasi menjadi fokus permasalahan yang perlu diatasi, dengan kecepatan penyebaranya menyebabkan tingkat kematian semakin tinggi.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan sebagai upaya untuk mengurangi terjadinya mobilisasi sehingga diharapkan bisa menurunkan presentase penyebaran virus covid-19. Namun seiring diterapkannya PPKM ini tentu saja banyak sektor yang kembali mengalami ketidakseimbangan, dari sektor ekonomi terutama bagi masyarakat menengah kebawah, sektor pariwisata, dan sektor pendidikan.

Diantara sektor-sektor yang terdampak covid-19, yang paling terpengaruh dan merugi adalah sektor pendidikan. Seperti yang bisa kita lihat sekarang ini perlahan ekonomi baik di luar Negeri maupun di Indonesia mulai memulih. Sektor pariwisata meskipun belum bisa pulih seutuhnya beberapa sektor pariwisata mensiasati pengelolaan obyek wisatanya, seperti pembatasan waktu buka dan jumlah pengunjung yang hadir setiap waktu dibukanya.

Sektor pendidikan hingga saat ini belum banyak pergerakan, sekolah dari tingkat dasar bahkan playgroup masih melaksanakan pembelajaran melalui virtual.

Termasuk para santri sekolah yang tinggal diwilayah Pondok Pesantren Hubburrosul, desa Gendoang, kecamatan Moga, kabupaten Pemalang juga tidak lepas dari dampak dari adanya PPKM ini. 

Pondok Pesantren Hubburrosul adalah pondok asuhan Al-Habib Agil Bin Umar Bin Yahya dan Umi Irma dab terletak di Astana Sipurwa, Desa Gendoang, Kecamatan Moga, kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pondok Pesantren ahlusunnah wal jama’ah yang mengikuti kepada para ulama dan salafusshalih terdahulu.

Ponpes Hubburrosul adalah salah satu wadah pendidikan non-formal (agama) yang didirikan setelah adanya Majelis Hubburrosul yang dibina juga oleh Abah Agil pengasuh Pondok Pesantren Hubburrosul.

Baca juga: Mahasiswa KKN Dampingi Ngaji Al-Qur’an Ibu-ibu Perumahan Bank Niaga Ngaliyan

Santri Ponpes Hubburrosul rata-rata berusia sekolah dasar baik santri putra maupun santri putri, jumlah santri keseluruhan sekitar 200 santri. Kegiatan ngaos (read: belajar mengajar) di Ponpes Hubburrosul dilakukan seperti biasa seperti kelas ngaos. Kitab-kitab yang dipelajari  diantara lain Bahasa Arab, Hadist, Ahlaqul Banin (santri putra), Ahlaqul banat (santri putri), risalatul mahid (santri putri)’ dll. Selain mengaji kitab, setiap ba’da subuh seluruh santri mengikuti tahsin al-quran dibimbing oleh asatidz dan asatidzah.

Rutinanan membaca Maulid setiap malam Jum’at maulid yang dibaca beragam diantaranya Maulid Ad-Diba’i, al-Barzanzi, Burdah, Maulid Simtudduror dan Maulid Addhiya’ullaami. Pembacaan masing-masing maulid berurutan sesuai jadwal Maulid tiap malam Jum’at yang telah ditentukan. Pembacaan Hadroh Basaudan setiap Hari Selasa sore, kajian kitab risalatul Awwal tiap malam Sabtu, dan masih banyak lagi. Meskipun Masih dalam tahap pembangunan, fasilitas yang disediakan di Pondok Pesantren Hubburrosul sudah sangat memadai bagi para santri.

Santri yang mukim di Ponpes Hubburrosul hampir seluruhnya masih duduk dibangku pendidikan formal di sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyyah. Beberapa bulan terakhir kegiatan belajar dilaksanakan secara online sehingga banyak menjadi keresahan para siswa dalam belajar, seperti materi-materi yang belum bisa dipahami dan sebagainya.

Menyikapi hal ini akhirnya diadakan belajar privat bagi santri sekolah yang tinggal di Pondok Pesantren Hubburrosul. Berkerjasama dengan dewan asatidz, salah satu anggota Kelompok 38 KKN UIN Walisongo Semarang, Rizka Amalia turut berkontribusi dalam berjalannya pendampingan belajar privat ini. Salah satu santri yang didampingi oleh tim KKN adalah Sahila siswi kelas 3 di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Asy’ariyyah Gendoang.

Hasil dari pendampingan belajar privat ini antara lain kemajuan dalam memahami materi dan ketepatan waktu dalam  mengumpulkan tugas, serta Sahila mampu menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran beserta artinya, hafalan ini merupakan salah satu tujuan kompetensi dari mata pelajaran Al-Quran dan Hadist.

Pendampingan belajar sebenarnya sangat diperlukan bagi siswa apalagi dimasa pandemi ini, dimana pengaturan waktu belajar dan kulaitas pemahaman tidak bisa dipantau secara langsung oleh Pengajar. Disinilah pentingnya peranan orang tua ataupun pendamping dalam kegiatan belajar siswa. Ibaratnya sekolah yang memberikan bahan atau pengantar maka untuk mengolahnya adalah peranan orang tua atau pendamping belajar, sehingga bisa mendapatkan hasil.

“Karena kebanyakan siswa yang jauh atau bahkan tidak mendapatkan pendamoingan dari orang tua atau si pendamping belum bisa mengolah apa yang disampaikan dan kemungkinan terburuknya apa yang disampaikan pengajar dijor klowor (biarkan begitu saja) jadi tidak ada perbedaan sebelum dan setelah mendapatkan materi pembelajaran,” tutur Halimatussa’diyah, Guru Madrasah Ibtidaiyyah dan pengurus Ponpes Hubburrosul. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Ilustrasi cara mendownload vidip dari Facebook, foto: vixiest.com

Cara Jitu Download Vidio dari Facebook

Next Post
Ilustrasi merubah file PDF ke Word

Cara Mudah Mengubah File PDF ke Word

Related Posts