Mahasiswa UIN Walisongo bersama Komunitas Kejar Mimpi Belajar Bertani hingga Pemanfaatan Kopi

Avatar
BvsuAABScsP0QAAAABJRU5ErkJggg==
Petani kopi saat melakukan pemetikan

Wartacakrawala.com – Salah satu mata pencaharian di desa Pledokan khususnya di dusun Ngaglik adalah sebagai petani kopi. Didaerah ini memiliki wilayah geografis yg cocok untuk ditanami kopi dan juga pohon aren.

Petani kopi biasanya memulai aktivitas ke ladangnya pukul setengah 6 pagi. Karena letak ladang yang jauh dari pemukiman warga dan perjalanan yg ditempuh ke kebun kopi juga lumayan jauh. Dan pulang kerumah sekitar pukul 5 sore.

Kegiatan yang biasanya dilakukan petani kopi sebelum masa panen adalah merawat pohon kopi seperti melakukan penyiangan rumput dan melakukan pemupukan menggunakan pupuk kandang. Biasanya kegiatan pemupukan dilakukan dua kali dalam satu tahun, sedangkan untuk penyiangan biasanya dilakukan tiga bulan sekali.

Didaerah pledokan khususnya di dusun ngaglik, petani kopi membudidayakan kopi jenis Robusta dan Arabica. Untuk kegiatan panen kopi dilakukan satu tahun sekali.

Baca juga: KKNT Mbkm FH UNIKAMA, Sosialiasi Sertifikasi Tanah dan Desa BERSINAR (Bersih Narkoba) Menuju Langkah Strategis Kemajuan Desa Bangelan

“Panen kopi biasanya hanya satu tahun sekali dan biasanya panen dilakukan sekitar bulan Agustus,” ujar Jueni.

Menurut Jueni kopi yang memiliki kualitas bagus biasanya berwarna merah terang.

Sesudah kegiatan panen kopi Mahasiswa KKN UIN WS bersama Komunitas Kejar Mimpi Semarang diajari oleh Jueni mengenai cara pengelohan biji kopi sebelum dijual kepada tengkulak atau pengepul.

Kopi yang sudah dipanen dipisahkan antara kulit dengan bijinya menggunakan alat pengupas kopi, kemudian untuk kopi yang sudah dikupas dikeringkan sekitar satu Minggu dibawah terik matahari yg panas, jika musim penghujan maka pengeringan akan dilakukan lebih lama.

Kemudian setelah proses pengeringan biji kopi dilakukan proses mengsangrai kopi, setelah itu dilakukan proses roasting dan kopi siap untuk dijual ke tengkulak atau pengepul maupun bisa di pasaran ditoko-toko daerah Sumowono bahkan sudah ada yg dipasarkan sampai ke luar kota. (*)

Penulis : Amrina Rosada

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
kknt unikama sosialisasi sertifikasi tanah

KKNT Mbkm FH UNIKAMA, Sosialiasi Sertifikasi Tanah dan Desa BERSINAR (Bersih Narkoba) Menuju Langkah Strategis Kemajuan Desa Bangelan

Next Post
aAAH7Vn1zAAAAAElFTkSuQmCC

Cegah Covid-19, Mahasiswi UIN Walisongo Bagikan Masker Gratis

Related Posts
Total
0
Share