Wartacakrawala.com – Kelompok 1 Mata kuliah Wacana melaksanakan outingclass di Sumber Mansari Slorok, Kelompok tersebut beranggotakan, Ach. Sufyan Wahyudi, Raras Galuh Safira, Rika Nor Iva Sari, dan Musrifatul Khotimah. Outingclass di maksudkan agar mahasiswa dapat turun langsung untuk mencari informasi sebagai Wacana pembelajaran, Mata kuliah wacana di ampuh oleh Dr. Rahutami, M.Hum. Sekaligus yang mengintruksikan untuk melakukan outingclass tersebut.
Sumber Mansari adalah wisata yang terletak di jl. Mansari, Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, wisata Sumber Mansari tersebut di luncingkan pada tanggal 26 desember 2021 “sumber ini di kelola dan di benahi pertama kali tahun 2021 kemaren” ujar sunawan pengelola Sumber Mansari
“Adapun Sejarah Sumber Mansari ini ialah sebuah tempat pemandian pasukan mataram, salah satunya ialah Mbah mansari, Mbah mansari tersebut adalah pembabat alas Desa Slorok dan menjadi jawaban kenapa sumber tersebut dinamakan Sumber Mansari “ sambung Sunawan
“jejak nya dari orang ke orang yang di turunkan secara lisan ke lisan secara turun temurun tetapi jejak sejarah itu masih ada sampai sekarang, di buktikan adanya petilasan makam mbah Mansari” sambungan dari cahyono
“ Kisahnya ada bebera versi yang mana pada zaman itu terjadi perang pasukan Malang yang dipimpin Raden Panji Pulung Jiwo dengan Mataram yang dipimpin Surontani yang di damping panglima perang ialah Mansari . Pertama, Proboretno (istri Raden Panji) meninggal dalam perjalanan pulang ke Kadipaten (kabupaten) Malang setelah terkena tikaman keris sakti Surontani dalam pertempuran. Kedua, Proboretno sakit berkepanjangan saat mendengar suaminya meninggal dalam pertempuran.
Amarah Raden Panji menggelegak saat mendengar istrinya meninggal. Dengan kesaktiannya, dia mengejar pasukan Mataram dan mengobrak-abriknya. Surontani atau dikenal Ki Joko Mbodo pun mati di tangannya saat bersama pasukannya lari dan bersembunyi di daerah hutan rimba yang bernama Desa Ngebruk. Pada saat pelarian tersebut pasukan mataram di ambil alih oleh Mansari posisinya pada saat itu ialah panglima perang. Dan membabat alas desa slorok, desa slorok dulunya adalah bagian dari hutannya desa ngebruk begitupun pada lokasi pemandian tersebut”. Pemaparan sejarah Oleh Sunawan dan Cahyono
Terlepas dari sejarah yang memiliki beberapa versi Adapun keunikan yang perlu di bahas dari Sumber Mansari yang terletak di desa slorok, beberapa tangga memiliki makna-makna tersendiri dari jumlah anak tangga, dan jumlah pemandian.
“Tangga yang berjumlah tiga puluh enam anak tangga ini mempunyai makna pada saat itu jumlah pasukan yang membantu mbah Mansari membabat alas desa slorok dan yang selalu mandi pada sumber tersebut , Sedangkan tangga yang berjumlah 12 bermakna dua belas bulan atau satu tahun yang mana waktu pembabatan alas sampai terciptanya desa slorok tersebut” pemaparan Sunawan
“Kolam terdiri dari dua bagian yang memiliki makna untuk kolam yang bawah ialah pemandian untuk pasukan, sedangkan yang di atas ialah khusus Mbah Mansari, menurut sejarah turun temurun pembagian tersebut bukan perintah dari mbah Mansari sebagai Panglima dari pasukan tersebut melainkan inisiatif dari pasukannya untuk menggambarkan keseganan dan rasa hormat kepada Mbah Mansari” lanjutan paparan Sunawan
“Pada hari- hari tertentu masyarakat sini juga memanjatkan doa dan membersihkan petilasan makam Mbah Mansari sebagai wujud syukur dan rasa terimakasih kepada pembabat alas Desa Slorok” ujar Cahyono
Keindahan hutan dan sumber Pemandian menjadi alasan wisatawan untuk mencicipi wisata sumber mansari tersebut, beberapa warung pun ikut meramaikan wisata Sumber Mansari. Akses sumber mansari ini tidak terlalu jauh dari jalan raya kurang Lebih 1 kilo meter atau 10 menitan. Tidak ada tiket masuk atau bisa di katakana salah satu wisata di malang yang Gratis untuk di nikmati tetapi ada kotak yang bertuliskan untuk perawatan pemandian tersebut bersifat seikhlasnya.
“ Ramenya cuma pada hari minggu saja kalau disini, Namanya juga wisata kecil yang mungkin di mata wisatawan hanyalah pemandian saja, tetapi bagi kami (orang yang paham atas sejarahnya) pemandian ini sangat bernilai karna dari sinilah titik desa slorok di bangun” ujar ibu Nur salah satu pemilik warung di Sumber Mansari