Metode Belajar Home Visit sebagai Alternatif Belajar di Masa Pandemi

Reva Wahyu Dwi Saputri
Mahasiswi KKN Reguler Dari Rumah (DR) 75 UIN Walisongo Semarang, Amalia Septiana dari kelompok 105 mengadakan sistem belajar home visit bersama murid-murid TK Nurul Hidayah

Wartacakrawala.com – Mahasiswi KKN Reguler Dari Rumah (DR) 75 UIN Walisongo Semarang, Amalia Septiana dari kelompok 105 mengadakan sistem belajar home visit bersama murid-murid TK Nurul Hidayah sebagai alternatif kegiatan belajar di masa pandemi covid-19.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada setiap hari Senin sampai Kamis pada bulan Oktober 2020 lalu, bertempat di salah satu rumah murid yang terletak tidak jauh dari TK Nurul Hidayah. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Amalia bekerja sama dengan para guru dari TK tersebut.

Sistem belajar home visit atau melakukan kunjungan ke rumah murid dipilih menjadi alternatif belajar selain belajar dengan sistem daring, karena dengan melihat tempat Amalia melaksanakan KKN termasuk ke zona yang masih memungkinkan untuk diadakan kegiatan fisik serta sistem daring yang dirasa kurang efektif diaplikasikan ke murid setingkat TK maka akhirnya dicari alternatif lain.

Metode home visit dilakukan dengan cara membagi satu kelas memjadi 4 sampai 5 kelompok, kemudian masing-masing kelompok ditempatkan di masing-masing rumah salah satu murid yang terdekat dengan sekolah. Satu rumah biasanya terdiri dari 5 sampai terbanyak 15 murid, dengan didampingi satu sampai dua guru tergantung sedikit banyaknya murid.

Hari senin sampai kamis diisi dengan materi membaca, menulis, menggambar, mewarnai hingga latihan melipat kertas origami. Pada hari Jumat, jadwal kegiatan kelas adalah senam atau diisi dengan kegiatan yang melatih keterampilan motorik kasar sang murid. Kelas hanya libur di hari minggu saja.

Kelebihan dari sistem belajar home visit ini adalah dari segi kefektifan daya tangkap pemahaman murid terhadap materi yang diberikan oleh guru. Jika dalam suasana kelas normal sebelum pandemi biasanya satu kelas diisi oleh sebanyak 40an murid, tetapi dengan sistem home visit hanya diisi tidak lebih dari 15 murid saja. Tentu saja hal tersebut berpengaruh dalam lebih mudahnya guru dalam mengkondisikan kelas, selain itu juga murid lebih bisa leluasa menikmati suasana belajar karena kondisi yang tidak terlampau ramai tersebut.

Dalam masa pandemi seperti sekarang ini tentunya banyak orang tua murid yang mengkawatirkan tentang bagaimana proses belajar sang anak. Masih banyaknya kasus para orang tua yang buta teknologi dan internet membuat sistem daring untuk setingkat TK dirasa kurang efektif, maka dengan adanya sistem home visit tersebut diharapkan bisa menjadi alternatif yang lebih efektif. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakuka Pendamping Belajar Agama

Next Post

Perkuat Daya Imun, Mahasiswa KKN Adakan Eenang Bersama Anak Panti Asuhan

Related Posts