Pelajari Perusahaan Industri, Mahasiswa UIN Walisongo Datangi ATBM Ferriyal

Shofy Maulidya Fatihah
AAAAAElFTkSuQmCC
Pabrik ATBM Ferriyal

Wartacakrawala.com – Di Desa Beji Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang ada sebuah pabrik ATBM yang beroperasi membuat kain sarung. Pabrik ini dikenal oleh masyarakat dengan nama ATBM Ferriyal. Telah berdiri sejak 10 tahun yang lalu sekitar awal tahun tepatnya tanggal 18 Januari 2010. Hasil sarung-sarung yang telah ditenun didistribusikan ke luar negeri seperti Negara Dubai, Arab dan negara-negara Timur lainnya.

“Kualitas sarung yang kami buat merupakan kualitas yang cukup bagus, karna memang peminatmya didominasi oleh negara Timur Tengah. Dan jika ada orang lokal yang ingin memesan, kami tidak bisa menerima karena memang semua produk yang dibuat merupakan pesanan dari luar,” ungkap Pak Jani selaku tangan kanan pemilik pabrik ATBM Ferriyal, saat salah satu Tim KKN UIN Walisongo Posko 106 melakukan kunjungan ke Pabrik.

Proses pembuatan sarung tenun di ATBM Ferriyal ini cukup rumit, ada sekitar 17 proses yang dilakukan, dimulai dari pembenangan, ketengbaki (skir), gambar, tali baki, kontrol baki, buka baki, cat / pewarnaan dasar, buka baki, colet baki, ramasi / pencucian, pengeringan baki, pritil baki, bongkar, leret / palet, jemur, penjahitan, dan pengemasan.

Baca juga: Cegah covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagikan Masker

Salah satu dari proses pembuatan sarung tenun ini ada yang bisa dilakukan dirumah, yaitu proses ketengbaki (skir). “Saya mengambil bakian dari pabrik 10, kemudian dari pabrik sendiri memberikan waktu 1 minggu untuk menyelesaikan 1 bakian. Tetapi karena saya sudah terbiasa, jadi saya hanya butuh waktu 3 hari saja untuk menyelesaikan 1 bakian. Memang membuat bakian ini mudah-mudah susah, yang terpenting mau teliti dan sabar agar hasil bisa bagus,” ucap Ibu Inah, salah satu pegawai ATBM Ferriyal kepada salah satu Tim KKN UIN Walisongo Posko 106.

Dalam pembuatannya, 1 sarung membutuhkan waktu sekitar 2 minggu mulai dari pembenangan sampai pengemasan. Hal itu yang menjadikan harga sarung tenun cukup mahal yaitu sekitar 500.000 keatas. Sarung yang dihasilkan diberi lebel merek Abu Muhammad, dan Sofa Marwah.

ATBM Ferriyal yang ada di Pemalang merupakan pabrik cabang. Satu-satunya cabang terbesar hanya ada di Pemalang. Sedangkan pabrik pusat ATBM ini berada di Solo Jawa Tengah. Gudang tempat penyimpanan sarung-sarung yang sudah siap diditribusikan berada di Kota Pekalongan, yang kemudian kumpulan sarung-sarung tersebut siap dikirim ke beberapa negara yang memesan.

Melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, mengakibatkan lambatnya pengiriman sarung dari Indonesia ke luar negeri, sehingga menjadikan banyak sarung yang tertunda pengirimannya. Tetapi untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak pabrik tetap berjalan dan memberangkatkan karyawannya karena sebagian besar mengandalkan gaji dari sana. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Cegah covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagikan Masker

Next Post

UIN Walisongo Tetap Lakukan KKN di Tengah Pandemi

Related Posts
Total
0
Share