Pembuatan Ecobrick Jadi Solusi Atasi Masalah Sampah Plastik

Luluk Mukarromah
Mahasiswa KKN MIT kelompok 52 mengadakan Slsosialisasi pengelolaan sampah plastik menjadi ecobrick
Mahasiswa KKN MIT kelompok 52 mengadakan Slsosialisasi pengelolaan sampah plastik menjadi ecobrick

Wartacakrawala.com – Dalam rangka mengurangi sampah plastik mahasiswa KKN MIT kelompok 52 mengadakan Slsosialisasi pengelolaan sampah plastik menjadi ecobrick dan pemanfaatan ecobrick di Dusun Serang Desa Tambahsari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, Jumat (5/2)

Sosialisasi tentang pemanfaatan sampah plastik sangat penting dikarenakan sampah merupakan permasalahan mengenai sampah sudah hal biasa yang tak kunjung mendapatkan solusi. Sampah plastik merupakan sampah yang membutuhkan waktu lama untuk bisa terurai, sedangkan penggunaan plastik semakin bertambah.

Wahyu salah satu mahasiswa KKN UIN Walisongo mengatakan, sosialisasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi permasalahan sampah di Desa Tambahsari. Minimnya kesadaran masyarakat tentang sampah menjadikan permasalahan yang tidak sepele.

Masih banyak warga yang mebuang sampah di kebun dan membakar sampah sebagai solusi mengatasi sampah. Padahal cara itu justru menimbulkan masalah baru yaitu pencemaran lingkungan.

Baca juga: Pemanfaatan Kain Perca Jadi Barang Bernilai Jual

”Awalnya saya ikut kegiatan workshop pramuka peduli kwartir daerah Jawa Tengah mengenai ecobrick sebagai unit peduli lingkungan. Dari pengalaman kegiatan tersebut, saya berinisiatif ingin mengembangkan inovasi ecobrick menjadi salah satu program lingkungan di KKN kelompok 52. Alhamdulillah di dukung oleh Desa dan masyarakat juga antusias,” paparnya.

Dengan merangkul komunitas PURWOKELING BPI ( Program Kampung Iklim) Kecamatan Ngaliyan dan Komunitas Bank Sampah Magenta KKN MIT-DR kelompok 52 sukses melakukan sosialisasi pengelolaan sampah plastik menjadi Ecobrick.

Di dalam sosialisasi masyarakat diajari tentang pentingannya mengelola sampah, cara pemilahan sampah plastik, cara membuat ecobrick hingga penggolahan ecobrick menjadi barang yang berguna bahkan bisa memiliiki nilai jual.

“Dari biji kecil tumbuhlah pohon besar,dimulai dari semangat dari segelintir orang dalam memilah dan mengelola sampah, ,maka lama kelaman semangat itu akan tertular ke orang lain dalam kesadaran akan pemanfaatan sampah,” ujar Gusti pemateri dari Komunitas Bank Sampah Magenta.

Ketua Proklim PURWOKELING BPI Eko Gustini mengatakan, “kegiatan seprti ini memang terlihat sepele, tapi tanpa disadari kita semua ikut andil dalam menyelamatkan bumi, seperti hari saja sebanyak 1,132 kg sampah plastik telah kita kemas menjadi ecobrick,” tutupnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
KKN MIT DR XI Kelompok 36 UIN Walisongo Semarang adakan kegiatan pelatihan pemanfaatan kain perca

Pemanfaatan Kain Perca Jadi Barang Bernilai Jual

Next Post
Mahad Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara seminar nasional bedah pemikiran Kiai Afifuddin Muhajir

Mahad Aly Pesantren Nurul Jadid Bedah Pemikiran Kiai Afifuddin Muhajir

Related Posts