Potret Batik Korasi Khas Desa Giri

Shofy Maulidya Fatihah
Kunjungan ke tempat pengrajin Batik Tulis Korasi oleh KKN UIN Walisongo

Wartacakrawala.com – Untuk mengetahui potensi desa, salah satu mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang mengikuti KKN Reguler DR 75 melakukan Kunjungan ke tempat pengerajin Batik Tulis Korasi di Desa Giri Gajah, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Rabu (18/11).

Dalam kegiatan kali ini mahasiswa bernama Muhammad Fahmi Mubarok tidak hanya melakukan kunjungan, melainkan ia ikut turun tangan untuk belajar membuat batik khas giri.

“saya tertarik dengan Batik Korasi asli Desa Giri ini, karena Desa Giri ini yang saya tahu merupakan desa wisata religi, dimana di Desa Giri terdapat makam Sunan Giri salah satu Walisongo dan untuk Batik Korasi saya baru tahu ketika saya memulai KKN di Desa ini,” ujarnya.

Batik Tulis Korasi ini merupakan salah satu UMKM Desa Giri yang di jalankan oleh ibu-ibu warga Desa Giri. “batik korasi ini pada awalnya, merupakan kegiatan pelatihan yang diadakan oleh kepala desa yang di tujukan bagi masyarakat desa Giri ibu-ibu khususnya, kemudian berkembang menjadi UMKM Desa,” ujar ibu anik salah satu pengerajin batik.

Proses kegiatan membatik sampai jadi, memerlukan waktu yang tidak sebentar. untuk membuat batik lama waktunya tergantung pola dan ukuran, semakin panjang kain semakin banyak polanya semakin lama membuatnya. Adapun proses membuat batik yaitu menggambar, mencanting dan juga mewarna.

“hari pertama saya disuruh oleh ibu Anik untuk menggambar pola dengan diberikan contoh gambar batiknya dan juga batik aslinya, dua hari Saya baru menyelesaikan menggambar batiknya. Kemudian hari ketiga saya memasuki proses mencanting dengan dipandu ibu Anik. Meskipun susah diawal karena baru pertama kali namun akhirnya saya bisa menyelesaikan mencanting dalam waktu 2 hari juga. Untuk pewarnaan tidak bisa dilakukan, karena harus dilakukan di tempat khusus,” ungkap Muhammad Fahmi Mubarok.

UMKM Batik Tulis Korasi ini tidak hanya menerima pesanan batik, akan tetapi juga melayani pelatihan membatik. “biasanya saya dan teman-teman saya sesama pengrajin batik melatih orang-orang yang ingin belajar membuat batik bilamana bu Lurah memberikan info akan di adakannya pelatihan. Pelatihannya biasanya di tempatkan di balai desa,” ujar ibu anik lagi.

Mahasiswa UIN Walisongo asal Gresik ini berharap agar UMKM ini akan selalu berjalan dengan baik sehingga salah satu Kerajinan Gresik terutama batik dari Giri ini bisa tetap terjaga dan terus berkembang hingga dikenal masyarakat luas. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mahasiswi UIN Walisongo Kunjungi Home Industri Peyek

Next Post

Di Tengah Pandemi, Mahasiswi KKN Beri Bimbingan Belajar

Related Posts
Total
0
Share