Wartacakrawala.com – Kegiatan International Class di SMA Islam Bani Hasyim Malang berlangsung dengan semarak pada tanggal 21 September 2024. Kegiatan ini mendatangkan akademisi dari Afghanistan, Ehsanullah Oria, yang berbagi pengetahuan mengenai sejarah, budaya, dan kondisi sosial-ekonomi Afghanistan. Acara ini dihadiri oleh santri, guru, dan tamu undangan yang antusias untuk mendalami perspektif baru dari negara yang terletak di jantung Asia ini.
Acara ini dibuka oleh Pak Ari, Ketua Pengembangan Kurikulum SMA Islam Bani Hasyim, yang memaparkan pentingnya keragaman budaya dalam konteks persatuan di Indonesia. Ia didampingi oleh Pak Ati, yang memberikan sambutan penutup yang menghibur. Ehsanullah Oria, sebagai narasumber, membawa perspektif internasional dari Afghanistan, menjadikannya sebagai jembatan antara dua budaya yang berbeda. Moderator acara, Kafy, seorang santri di sekolah tersebut, berperan penting dalam menjaga alur diskusi agar tetap menarik dan interaktif.
Pak Ari menutup sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada Ehsan dan semua peserta. Dalam penutupan, Pak Ari membawakan pantun yang memperkuat rasa persahabatan dan keharmonisan antara kedua bangsa. “Di tepi sungai tumbuh padi, bersama tamu kita bersuka. Selamat datang mas Ehsan semoga harmoni, kebahagiaan selalu menyerta,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Acara berlangsung di aula Masjidil ‘Ilm Bani Hasyim, yang telah dipersiapkan secara khusus untuk kegiatan ini. Dengan desain yang ramah dan nyaman, aula tersebut dapat menampung banyak peserta, menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran. Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berlangsung hingga siang hari, memungkinkan para peserta untuk terlibat aktif dalam sesi tanya jawab setelah presentasi.
Kegiatan International Class ini diadakan untuk memperluas wawasan para santri mengenai budaya dan sejarah negara lain, sekaligus meningkatkan pemahaman mereka tentang keragaman global. Dalam konteks globalisasi yang semakin menguat, sangat penting bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai perbedaan. Ehsan, dalam presentasinya, menyoroti bahwa meskipun Afghanistan memiliki banyak tantangan, negara ini juga memiliki kekayaan budaya yang patut dihargai. Ini sejalan dengan visi SMA Islam Bani Hasyim untuk membentuk santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi dunia yang beragam.
Dalam presentasinya, Ehsanullah Oria menyampaikan beberapa poin penting. Dia memulai dengan menyatakan betapa senangnya dia bisa berada di Indonesia dan belajar bersama santri Bani Hasyim. Ehsan mengungkapkan ketertarikan yang besar terhadap bahasa, yang terlihat dari latar belakangnya yang pernah belajar bahasa India saat menempuh pendidikan S1 di India.
Selanjutnya, Ehsan memberikan gambaran singkat mengenai sejarah Afghanistan. Dia menjelaskan bahwa Afghanistan merupakan wilayah pegunungan yang kaya akan sejarah, sering kali menjadi pusat konflik karena posisinya yang strategis dalam jalur sutra. “Jika kita berbicara tentang ekonomi, Afghanistan adalah jalur sutra yang biasa dilalui sehingga tidak jarang di negara ini terjadi peperangan,” ujarnya. Hal ini menjadi alasan mengapa banyak kekuatan besar berusaha menguasai wilayah tersebut.
Baca Juga : SMA Islam Bani Hasyim datangkan Guru Besar Yunani dalam International Class
Afghanistan juga merupakan hati dari Asia, krena jika bicara ekonomi, Afghanistan adalah jalur sutra yang bisanya dilewati. Ini menjadi alasan banyaknya perang di Indonesia. Karena mendeka ingin mengontrol jalur sutra, yang bisa kontrol hari bisa kontrol badan. Jika Afghanistan bisa diambil alih, maka bisa kontrol China, India, timur tengah dan lain-lain, jelas Ehsan.
Ehsan menambahkan bahwa Afghanistan, yang sering kali menjadi sorotan media internasional, sebenarnya memiliki budaya yang beragam dan kaya. Dia memperkenalkan berbagai aspek budaya, mulai dari musim, makanan khas, pakaian tradisional, hingga tempat wisata menarik yang ada di Afghanistan. Santri sangat antusias mendengarkan penjelasan ini, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Ehsan.
Acara dimoderatori oleh Kafy, yang berhasil membuat suasana lebih interaktif. Setelah presentasi, sesi tanya jawab dibuka. Santri terlihat sangat bersemangat untuk bertanya, mulai dari kondisi pendidikan di Afghanistan hingga tantangan yang dihadapi masyarakat di sana. Ehsan menjawab dengan ramah, memberikan informasi yang mendalam dan menjelaskan bahwa meskipun banyak tantangan, masyarakat Afghanistan terus berupaya untuk mempertahankan budaya dan identitas mereka.
Kegiatan International Class di SMA Islam Bani Hasyim bukan hanya sekadar acara belajar, tetapi juga menjadi momen penting untuk menjalin hubungan antarbudaya. Dengan kehadiran Ehsanullah Oria, santri mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang dunia luar, khususnya Afghanistan. Acara ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi santri untuk lebih menghargai perbedaan dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis. Melalui kegiatan ini, SMA Islam Bani Hasyim menegaskan komitmennya dalam mendidik generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan keterbukaan dan rasa saling menghormati.