Wartacakrawala.com – Pelatihan Relawan Pos Gizi DASHAT telah memasuki hari ketiga. Kegiatan yang dilaksanakan pada 19-21 September 2023 di Hotel Trio Indah ini merupakan kolaborasi DPPKB Kabupaten Malang dengan Program PASTI (Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia).
PASTI adalah program kemitraan antara BKKBN dengan USAID, Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk, dan Bakti Barito yang diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia sebagai implementor dan Yayasan Cipta sebagai sub-implementor.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 relawan dari 7 desa yang ada di Kecamatan Pakis dengan 3 fasilitator yakni Evi Kurniawati (DPPKB Kab. Malang), Yati Nur Azizah (DPPKB Kab. Malang) dan Elok Ekaning Nawangwulan (Dinkes Kab. Malang).
Kepala Bidang Dalduk BKKBN Jawa Timur Uni Hidayat, ST, MM dalam sambutannya (19/9) menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh kegiatan Pelatihan Relawan ini. Ia juga memotivasi relawan untuk belajar sebanyak-banyaknya supaya bisa diterapkan di desanya masing-masing.
Kegiatan hari pertama meliputi penyampaian materi mengenai ‘Apa itu Pos Gizi DASHAT’, ‘Status Gizi’ dan ‘Analisis Situasi’ yang dilakukan oleh ketiga fasilitator.
Kegiatan hari kedua dibagi menjadi dua bagian; pelatihan di hotel dan field visit di Desa Sekarpuro. Relawan yang di hotel mendapatkan materi ‘Menu Pos Gizi DASHAT yang baik’ dan ‘Merencanakan dan Mengolah Menu’ yang dipandu oleh Fasilitator Elok. Sedangkan field visit dipandu oleh Fasilitator Evi, Fasilitator Yati dan Tim PASTI.
Baca juga: Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Gelar Acara Workshop Bersama K3S Situbondo
Kegiatan Field Visit atau kunjungan lapangan ini mengumpulkan 3 kelompok yaitu kelompok Ibu, kelompok Bapak dan kelompok Nenek serta melakukan kunjungan ke rumah pada balita T dan T2 (tidak naik berat badannya dalam kurun waktu 1 dan 2 bulan), untuk mendapatkan 4 (empat) pesan kunci terkait dengan gizi dan makanan, pengasuhan anak, kesehatan dan sanitasi.
Setelah field visit selesai, relawan kembali ke hotel untuk mempresentasikan hasil temuan dari setiap kelompok.
Untuk hari ketiga, sesi pertama relawan melakukan review materi dua hari kemarin, mengerjakan post test, menampilkan KIE setiap desa, lalu mengolah salah satu menu pos gizi DASHAT yang akan dilaksanakan di desa masing-masing.
Masing-masing desa mendapatkan kompor, peralatan masak dan juga bahan masakan yang disediakan oleh Tim PASTI. Kegiatan mengolah menu ini sangat menyenangkan. Hal ini terlihat dari raut wajah relawan yang berseri-seri ditambah memasak sambil menyanyikan lagu Gilga Sahid.
“Hari terakhir yang paling seru karena bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat selama dua hari kemarin. Kalau ditanya hari yang memusingkan, ya kemarin menghitung-hitung soalnya,” tutur perwakilan dari Desa Saptorenggo sambil tertawa.
“Harapan ke depan terkait dengan pos gizi dashat ini untuk mengidentifikasikan kepada seluruh balita, bener-bener harus menjadikan balita ini sehat, cerdas dan berkualitas dan jangan sampai ada stunting lagi. Dan ini bukan hanya harapan tapi ini kita harus sama-sama berkordinasi dengan berbagai pihak yang ada di desa, kita turun ke lapangan dan mengondisikan yang baik secara keseluruhan,” pungkas Anik, relawan sekaligus kepala desa dari Bunutwetan.
Penulis : Rahayu SJ