Transfusi Darah Ditemukan Sejak?

Avatar
Ilustrasi sejarah dimulainya transfusi darah
Ilustrasi sejarah dimulainya transfusi darah

Wartackrawala.com – Pernahkah kamu melakukan transfusi darah? Proses penyaluran darah ini memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan. Meski begitu, risiko yang bisa diterima pun tidak sedikit. Namun, sejarah transfusi darah ternyata cukup menarik untuk diketahui.

Dilansir Britannica.com, manusia telah menganggap darah sebagai zat dengan sifat regeneratif yang penting jauh sebelum transfusi darah menjadi layak sebagai bentuk terapi medis. Gagasan mentransfer darah baru ke orang yang sakit untuk memulihkan kesehatannya sudah cukup lama.

Baca: Bahaya Minuman Beralkohol

Di Odyssey misalnya, Odysseus mampu merevitalisasi nuansa sementara di dunia bawah yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan memberi mereka darah binatang yang dikorbankan. Dua terobosan ilmiah yang membuat transfusi darah dimungkinkan sebagai perawatan medis adalah deskripsi perintis William Harvey tentang sirkulasi darah melalui tubuh yang diterbitkan pada tahun 1628.

Sementara itu, penemuan jarum suntik Christopher Wren untuk menyuntikkan zat intravena sekitar 1659. Setelah itu, dokter di Inggris dan Prancis mulai bereksperimen dengan transfusi antar hewan. Pada 1666, dokter Inggris Richard Lower melakukan transfusi pertama yang berhasil di antara hewan.

Pada tanggal 15 Juni 1667, transfusi darah langsung pertama ke manusia dilakukan oleh dokter Jean-Baptiste Denis. Saat itu, ia memberikan seorang pria muda yang demam sekitar 12 ons darah yang diambil dari seekor domba. Pria muda itu pulih dengan cepat. Tak lama kemudian, Denis melakukan transfusi lain yang juga tampaknya berhasil. Namun, pasien transfusi ketiga dan keempat bernasib buruk

Istri pasien keempat menuduh Denis melakukan pembunuhan. Dia dibawa ke pengadilan dan bebas dari kesalahan, tetapi pengadilan juga memutuskan untuk melarang transfusi darah. Parlemen Prancis, Gereja Katolik, dan Royal Society segera mengeluarkan larangan mereka sendiri tentang transfusi darah, dan prosedur tersebut tidak lagi digunakan dalam pengobatan umum sampai pertengahan abad ke-19

Hingga saat itu, tidak ada cara untuk melakukan transfusi darah dengan aman sebelum penemuan golongan darah Karl Landstein pada 1900-01. Mencampur darah dari dua golongan darah yang tidak kompatibel menyebabkan respons imun yang bisa berakibat fatal. Mungkin saja hal itu disebabkan oleh kematian salah satu atau kedua pasien Denis, walaupun kita juga tidak bisa memastikannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Ilustrasi mandi air hangat mencegah insomnia

Mandi Air Hangat Cegah Insomnia

Next Post
Deklarasi ikatan mahasiswa Sumbermanjing Wetan (IMS)

Deklarasi dan Pelantikan IMS ( Ikatan Mahasiswa Sumbermanjing Wetan)

Related Posts