Mahasiswa PMM UMM Wujudkan Ketahanan Pangan Desa Sidorahayu lewat Inovasi Biopori dan Budidaya Tanaman Produktif

Foto Bersama Kepala Dusun Bunder dan Dosen Pembimbing Lapangan Setelah Pelaksanaan Program Unggulan
Foto Bersama Kepala Dusun Bunder dan Dosen Pembimbing Lapangan Setelah Pelaksanaan Program Unggulan

Wartacakrawala -Desa Sidorahayu, Kabupaten Malang, Agustus 2025, Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan program unggulan berupa pemasangan lubang resapan biopori dan pembagian tanaman produktif di berbagai titik strategis di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan ini menjadi langkah inovatif untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat desa.

Program ini dirancang dengan tujuan untuk menjawab dua tantangan sekaligus: menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kemandirian pangan warga. Melalui pemasangan biopori, mahasiswa berupaya meningkatkan daya resapan air hujan, mencegah genangan, mengurangi timbunan sampah organik, serta memperbaiki kualitas dan kesuburan tanah. Sementara itu, program penanaman dan pembagian tanaman produktif seperti pepaya California dan cabai bertujuan mendorong warga memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif yang dapat menopang kebutuhan pangan keluarga maupun menjadi sumber pendapatan tambahan.

Pemasangan biopori dilakukan secara bertahap di sejumlah titik strategis, antara lain pekarangan rumah warga, area Panti Asuhan Al-Ikhlas, dan Kebun Bunder Hortikultura. Setiap titik dipilih dengan mempertimbangkan manfaat resapan air dan potensi pengolahan sampah organik menjadi kompos alami. Di sisi lain, pembagian tanaman produktif dilakukan secara langsung kepada warga dan pihak panti asuhan, disertai edukasi singkat mengenai perawatan agar tanaman dapat tumbuh optimal dan memberikan hasil panen yang bermanfaat.

Pemasangan Biopori Dan Penyerahan Tanaman Produktif Untuk Panti Asuhan Al Ikhlas

“Kami ingin program ini menjadi contoh bahwa mahasiswa bisa memberikan solusi yang praktis dan langsung bermanfaat bagi masyarakat. Biopori membuat tanah lebih sehat serta mengatasi masalah sampah rumah tangga, sementara tanaman produktif membantu warga memenuhi kebutuhan pangan dari pekarangan sendiri,” ujar Kanvasandra Asia Bimantara, Koordinator PMM Desa Sidorahayu.

Pemasangan Biopori Oleh Kelompok 6 PMM Desa Sidorahayu Di Kebun Bunder Hortikulura
Pemasangan Biopori Oleh Kelompok 6 PMM Desa Sidorahayu Di Kebun Bunder Hortikulura

Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota PMM Desa Sidorahayu dengan dukungan penuh dari perangkat desa, pengurus Panti Asuhan Al-Ikhlas, dan pengelola Kebun Bunder Hortikultura. Mahasiswa melakukan survei awal untuk menentukan titik pemasangan biopori, yang kemudian dipilih di beberapa lokasi seperti halaman rumah warga, area panti asuhan, dan lahan kebun hortikultura. Selain itu, bibit dan tanaman produktif dibagikan kepada warga dan pihak panti, disertai edukasi singkat mengenai teknik perawatan yang mudah dilakukan.

Dalam proses pemasangan, lubang biopori dibuat dengan diameter ±4 inci dan kedalaman sekitar 40 cm, menggunakan pipa PVC yang telah dilubangi. Pipa kemudian diisi dengan sampah organik sebagai media pembentuk pori-pori tanah dan ditutup menggunakan penutup khusus agar tetap terjaga fungsinya. Kegiatan pembagian tanaman produktif dilakukan bersamaan dengan beberapa titik pemasangan biopori, sehingga manfaat lingkungan dan pangan dapat dirasakan sekaligus.

Program ini mendapatkan respons positif dari warga dan pihak terkait. Perangkat desa menilai bahwa biopori dan pembudidayaan tanaman produktif dapat menjadi solusi jangka panjang yang mampu diterapkan secara mandiri oleh masyarakat. Warga pun mulai tertarik untuk menanam tanaman produktif di pekarangan rumah serta mencoba metode biopori sebagai upaya menjaga lingkungan.

Harapannya, pemasangan biopori dan pembagian tanaman produktif ini tidak hanya memberikan manfaat sesaat, tetapi menjadi solusi berkelanjutan yang terus diterapkan oleh warga. Dengan adanya contoh nyata dari program PMM ini, Desa Sidorahayu diharapkan dapat berkembang menjadi desa mandiri pangan yang juga memiliki kualitas lingkungan yang lebih baik. Program ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab tantangan lingkungan dan pangan di tingkat desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
7 Cara Mengunci Aplikasi di Hp Samsung Panduan Lengkap

7 Cara Mengunci Aplikasi di Hp Samsung Panduan Lengkap

Next Post
F-PKB DPRD Kota Malang Desak Revisi Perda Pajak: PBB Naik 400%, Jangan Mencekik Rakyat

F-PKB DPRD Kota Malang Desak Revisi Perda Pajak: PBB Naik 400%, Jangan Mencekik Rakyat

Total
0
Share