Renovasi rumah bukan sekedar mempersiapkan biaya, tapi juga pemilihan waktu yang tepat agar hasilnya tepat waktu dan juga bangunan tetap kokoh.
Sayangnya, banyak orang terburu-buru dalam renovasi tanpa mempertimbangkan faktor cuaca, kondisi tukang, sampai situasi keuangan pribadi.
Padahal, memilih waktu terbaik untuk renovasi rumah akan menghindarkan Anda dari biaya tambahan dan hasil mengecewakan.
Jadi, kapan momen terbaik untuk mulai merenovasi rumah Anda? Beberapa faktor ini bisa jadi perhatiannya.
Faktor Penentu Waktu Terbaik untuk Renovasi Rumah
Jangan bingung menentukan waktu renovasi apalagi bila anda memakai jasa ragamjasa.com, karena Anda bisa menilainya dari beberapa faktor berikut:
1. Saat Musim Panas
Cuaca adalah faktor pertama yang harus Anda perhatikan. Musim panas atau kemarau adalah faktor favorit dan terbaik untuk renovasi maupun membangun rumah.
Pada cuaca panas, pengerjaan konstruksi seperti pengecoran, memasang atap, bahkan pengecatan akan berjalan dengan lancar.
Material pun tidak akan mudah rusak karena kelembaban dari air dan tukang pun bisa bekerja dengan optimal sehingga selesai tepat waktu.
2. Jauh dari Libur Panjang
Pilihan waktu lain adalah sebelum muncul libur panjang, misalnya libur lebaran atau akhir tahun.
Tujuannya agar pengerjaan bisa selesai tepat waktu karena tidak ada jeda libur yang panjang. Bisa juga tukang terburu-buru mengerjakan sehingga hasilnya tidak maksimal.
Anda pun bisa ikut berlibur dengan tenang tanpa memikirkan proses pembangunan yang tertunda.
3. Usia Rumah sudah Lebih dari 10 Tahun
Jika ingin memilih waktu yang tepat, Anda bisa mengingat kembali berapa usia rumah tersebut. Biasanya rumah usia lebih dari 10 tahun sudah tidak terlihat baru.
Selain itu, rumah juga kerap mengalami kerusakan yang memungkinkan perbaikan besar-besaran seperti renovasi pembongkaran.
Bahkan, ada juga rumah dengan usia 10 tahun ke atas yang sudah tidak layak huni dan rentan ambruk.
4. Muncul Tanda Kerusakan Parah
Rumah yang rusak tak selalu terlihat dari jamur di plafon atau dinding yang basah, tapi kerusakannya bisa jauh lebih dalam dan tersembunyi.
Kerusakan parah juga sering pada area yang tidak terlihat, misalnya struktur atap yang mulai berayap dan lapuk.
Untuk bisa mengetahuinya, Anda bisa meminta tenaga ahli untuk mengecek apakah kerusakan sudah parah atau belum.
5. Membutuhkan Lebih Banyak Ruang
Kehadiran anggota keluarga baru tentu membawa kebahagiaan sekaligus kebutuhan akan ruang tambahan, seperti kamar yang nyaman.
Kebutuhan ini tidak bisa dihindari sehingga membutuhkan renovasi, seperti merubah layout secara keseluruhan.
Anda perlu merencanakan layout kembali dengan matang agar tata letak dan alur setiap ruangan terasa nyaman.
6. Kondisi Keuangan sudah Pasti Siap
Apakah renovasi rumah Anda sudah disiapkan dengan matang? Jangan lupa, anggaran yang fleksibel dan dana darurat adalah kunci agar proyek berjalan lancar meski ada kejutan tak terduga.
Jangan sampai saat proyek sedang berlangsung, biaya yang Anda butuhkan kurang dan terpaksa mengambil dari tabungan.
Jangan memulai renovasi tanpa menyusun anggaran yang detail, karena perencanaan matang akan menghindarkan Anda dari pemborosan.
7. Sebelum Menjual Rumah
Merenovasi rumah sebelum dijual adalah langkah strategis yang bisa mendongkrak harga jualnya.
Renovasi akan menciptakan tampilan desain yang baru mengikuti perkembangan tren, hingga membuat bangunan terlihat lebih kokoh.
Dengan rumah yang tampilannya modern dan tampak kuat, Anda bisa mengunduh perhatian lebih banyak calon pembeli.
Jangan sepelekan waktu terbaik untuk renovasi rumah, karena akan berpengaruh dengan kecepatan penyelesaian hingga biaya. Kini saatnya Anda merencanakan momen terbaik agar proses renovasi berjalan mulus tanpa hambatan.
