Wartacakrawala, SURABAYA – Project Management Office (PMO) Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Kota Malang, Moh. Badrul Bari, M.Pd., menyerahkan laporan kinerja kepada Project Management Office Jawa Timur di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Jalan Raya Juanda No. 22, Surabaya.
Dalam laporan tersebut, disampaikan bahwa akun Simkopdes pada 57 kelurahan di Kota Malang telah 100 persen teraktivasi. Meski demikian, Badrul Bari menegaskan bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi terkait optimalisasi pelaksanaan di lapangan.
“Alhamdulillah, seluruh akun Simkopdes sudah aktif di 57 kelurahan di Kota Malang. Namun, dalam prakteknya masih ada beberapa hal yang belum maksimal. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan,” ujar Badrul Bari saat sesi doorstop bersama awak media, Senin (11/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Badrul juga menyampaikan komposisi tim pelaksana di Kota Malang. Saat ini, Business Assistant (BA) yang bertugas di wilayah Kota Malang berjumlah enam orang, dengan tanggung jawab mendampingi 9 hingga 10 koperasi di masing-masing wilayah kerja. Sementara itu, PMO di tingkat Kota Malang berjumlah dua orang, sesuai dengan ketentuan struktur yang berlaku di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Lebih lanjut, Badrul mengungkapkan bahwa untuk bulan November ini, tim PMO KKMP Kota Malang memiliki prioritas pekerjaan berupa penentuan titik lokasi gerai koperasi di setiap kelurahan. Gerai tersebut akan menjadi pusat kegiatan bisnis dan layanan masyarakat dalam ekosistem Koperasi Merah Putih.
“Kami mulai bekerja sejak awal Oktober lalu. Fokus awal kami memastikan kelengkapan administrasi seluruh KKMP di Kota Malang. Sekarang, kami sedang memproyeksikan pembangunan gerai koperasi di setiap kelurahan dengan luasan antara 600 hingga 1.000 meter persegi,” jelasnya.
Hingga saat ini, lanjut Badrul, sudah terdapat lima titik lokasi yang diajukan untuk dibangun gerai koperasi. Namun, ia menegaskan bahwa pengajuan tersebut masih menunggu persetujuan dari pihak terkait.
“Sudah ada lima titik yang kami ajukan. Kalau disetujui, Alhamdulillah. Tapi kalau tidak, kami akan segera mencari alternatif lokasi lain. Yang jelas, setiap kelurahan wajib memiliki gerai Koperasi Merah Putih,” tegasnya.
Badrul juga menambahkan, mekanisme pembangunan gerai koperasi di wilayah kota berbeda dengan di kabupaten. Untuk wilayah kota, prosesnya harus menunggu arahan dan petunjuk dari dinas terkait.
“Kalau di kota, memang harus menunggu petunjuk dari dinas. Tapi kami tidak tinggal diam, kami juga aktif mencari dan mengusulkan lokasi agar program ini bisa segera berjalan,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, PMO KKMP Kota Malang berharap kehadiran gerai koperasi di setiap kelurahan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan memperkuat peran koperasi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput
