Wartacakrawala.com – Novia Widyasari Rahayu, 23, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang asal Perum Japan Asri, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, ditemukan tewas di samping pusara makam ayahnya sendiri.
Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun di makam ayahnya di Dusun Sugihan Desan Japan, Kecamatan Sookao, Mojokerto pada 2 Desember 2021.
Sekitar pukul 15.30 WIB, korban pertamakali ditemukan warga dalam posisi tergeletak di tempat pemakaman Islam (TPI) Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko
Baca juga: Pasca Kematian Novia Widyasari Rahayu, Polda Jatim Tetapkan Oknum Polisi RB Jadi Tersangka
Selain itu penyebab korban menimum racun didekat makam ayahnya diduga karena persoalan asmara dan tengah depresi sebab mengandung selama 4 bulan, sedangkan kekasihnya enggan bertanggung jawab dan memaksa untuk digugurkan saja.
Sebelum terjadi insiden bunuh diri ini, korban telah diteror dan ditekan untuk menggugurkan kandungannya. Hal ini telah diadukan kepada Komnas Perempuan namun sayangnya Komnas Perempuan baru merespon hal tersebut kemarin Minggu dengan berbagai macam prosuder yang berbelit – belit.
Menyikapi persoalan itu BEM Nusantara menuntut Komnas Perempuan untuk segera bertindak dengan mengusut tuntas peristiwa ini dan melakukan evaluasi atas respon yang lambat dan prosedur yang berbelit belit.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, BNPB Berikan Sejumlah Imbauan Kepada Masyarakat
“Kami sangat prihatin atas peristiwa ini dan turut berduka, Komnas Perempuan harus evaluasi total kok bisa – bisanya aduan kasus seperti ini pelayanannya lamban apalagi prosedurnya berbelit – belit. Kami tuntut keras atas kejadian ini,” Prihatin Eko Pratama Koordinator Pusat BEM Nusantara.
BEM Nusantara juga mendesak kekasih korban yang diduga anggota polisi untuk diadili dan dikeluarkan dari elemen kepolisian.
“Kami juga minta pak Kapolri untuk keluarkan oknum polisi yang menghamili korban,” tegas Eko.