Terungkap kondisi pengasuhan bagi anak anak penyintas, baik anak yang telah meninggal orang tuanya, anak anak yang berpindah pengasuhan, keluarga yang kehilangan figur pencari nafkah, keluarga yang masih di rawat, keluarga yang kehilangan sumber ekonomi, anggota keluarga yang masih membutuhkan pengobatan dan perawatan, emosi sedih keluarga yang masih sangat perlu ditemani.
“Artinya ada situasi panjang anak dan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan sendirian. Karena ada masa pemulihan yang masih perlu pendampingan lintas sektor,” paparnya.
Untuk itu perlu upaya lanjutan, dalam rangka membangun akses sistem sumber dari yang terdekat, seperti keluarga, kerabat, tetangga, mereka yang peduli, yang akan dilakukan dengan beberapa kegiatan dan pelatihan, dalam rangka meningkatkan kapasitas perlindungan anak di keluarga dan lingkungan.
“Tentunya dengan dukungan pemerintahan Kota Malang dan Kabupaten Malang. Adapun 38 anak anak penyintas tersebut yaitu 3 anak usia pra sekolah, 7 anak usia SD, 15 anak usia SMP, 10 anak usia SMA dan 3 anak usia kuliah yang berasal dari Kota Malang dan Kabupaten Malang,” tutupnya.
Peringatan Hari Anak Universal jatuh pada tanggal 20 November 2022 sebagai bentuk komitmen dunia terhadap perlindungan anak, dimana Indonesia ikut menandatangani dan meratifikasi hasil Konvensi Hak Anak. Kami Memperingati Hari Anak Universal pada 23 November 2022.
