“Terbukti, dari beberapa karya yang ditampilkan oleh kelasnya ada dua karya yang menyita perhatian dan dianggapnya bagus, pertama, miniatur rumah adat yang di kerjakan sangat teliti sehingga tidak hanya menampilkan wujud yang bagus tapi juga bernilai seni tinggi dan kedua wadah pensil dari sampah plastik. Barang yang awalnya tidak bernilai apa-apa kemudian di sulap oleh anak-anak menjadi barang bernilai jual,” tutupnya.
Rifky Al Farros, S.Pd, sebagai ketua pelaksana pameran vol. 1, mengungkapkan jika kegiatan pameran merupakan ajang apresiasi untuk anak-anak kelas X. Tak hanya itu, pameran juga sebagai ruang perlombaan untuk setiap kelas. Setiap karya yang mendapat predikat terbaik pada kegiatan pameran Vol.1 mendapatkan piagam penghargaan. Selain piagam penghargaan, di akhir tahun ajaran anak-anak juga akan mendapatkan raport khusus untuk mata pelajaran proyek.
“Tujuan dari pameran ini adalah anak-anak menjadi lebih peduli terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta memiliki sikap yang baik dalam menghadapi polusi lingkungan maupun polusi budaya. Lewat kegiatan ini, kami juga mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan barang bekas yang ada dengan mengubahnya menjadi barang yang bernilai jual. Seperti tema yang diangkat yaitu gaya hidup berkelanjutan,” jelas guru proyek tersebut.
“Semoga melalui pameran ini anak-anak makin terobsesi untuk menciptakan karya terbaik. Kelas yang belum juara menjadi termotivasi untuk lebih kreatif dan makin berkembang. Sehingga pada pameran berikutnya semuanya dapat menampilkan karya yang spektakuler kepada para pengunjung. Terakhir, ia menyampaikan terima kasih kepada segenap panitia yang telah mensukseskan pameran Vol.1 semester satu tahun ajaran 2022/2023,” tutupnya.
