Vincensius juga mengucapkan terimakasih kepada kepolisian yang telah memfasilitasi keluarga korban dengan layanan Trauma Healing, sehingga bisa lebih tenang meskipun terkadang masih teringat bayang-bayang peristiwa tersebut.
“Sebelumnya kami sangat menutup diri terhadap kepolisian, tetapi dengan adanya kesadaran maupun komunikasi dengan Polres Malang kami mulai sadar dan membuka diri,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Vincencius, keluarga korban fokus untuk melakukan doa dan pemulihan mental. Saat ini, yang diharapkan adalah doa terbaik ditujukan bagi seluruh almarhum agar bisa tenang dan masuk surga.
“Kami meminta doa yang tulus atas korban yang telah meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, karena yang kita butuhkan saat ini adalah doa, bukan hal lainnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Vincensius juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepolisian dan semua elemen yang telah mendukung pemulihan mental keluarga korban.
“Termasuk daei Aremania dan organisasi-organisasi lain yang peduli kepada kami,” ungkapnya (*)