Sementara itu, kronologis penemuan kerangka manusia berawal ketika Muspika bersama warga sepakat untuk membuka TKP dan membersihkannya. Mereka berniat menyiapkan tempat transit jenasah sebelum dimakamkan dan menggelar doa bersama.
“Kondisi TKP dan rumah korban dalam keadaan tidak terawat, karena penghuni rumah dan anaknya memiliki penyakit gangguan kejiwaan” jelas Perangkat Desa.
“Pada saat warga membersihkan rumah korban, di ruangan kosong mereka mendapati tumpukan kain yang terdapat kerangka manusia didalamnya” ucap Kapolsek Dau.
Baca juga: Polres Malang Bekuk Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Terhadap Kakek Penjual Tompo
Terungkap kasus baru, Sat Reskrim Polres Malang langsung memasang Police Line dan melaksanakan olah TKP.
“Ditemukan kerangka manusia dalam kondisi kering di kamar kosong ruangan tengah yang tertutup 3 lembar selimut” ungkap Kasat Reskrim.
Petugas menjelaskan, bahwa Kondisi kerangka sudah saling terpisah, sebagian ditemukan disimpan di sebuah kardus mie instan terletak di kamar Sdri. Rokani. “Beberapa kerangka masih melekat kain warna biru dan kain celana warna abu-abu” imbuh Donny.
Menurut hasil pemeriksaan dari Tim Forensik RSSA Malang, struktur tengkorak menunjukkan kerangka berjenis kelamin laki-laki dan memiliki usia diatas 40 tahun.
Timbul dugaan dari masyarakat, kerangka manusia tersebut kemungkinan adalah jasad Suprapto. Karena diketahui ia sudah tidak pernah terlihat lebih dari 9 bulan terakhir.
Diperkuat lagi, berdasarkan identifikasi sekunder jenis kain dan pakaian yang melekat pada kerangka diketahui merupakan pakaian yang sering digunakan sehari-hari sebelumnya oleh Suprapto.
Baca juga: Pertandingan Liga 1, Polres Malang Berikan Imbauan Tribun Bebas Flare dan Rasisme
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka pada mayat Sdri. Rokani, serta tidak ditemukan resapan darah maupun tanda kekerasan pada seluruh struktur tulang dan tengkorak.” pungkas Donny.
Kasus ini, Polsek Dau bersama Sat Reskrim Polres Malang telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, serta melakukan Visum terhadap mayat dan kerangka manusia.
Atas permintaan keluarga dan masyarakat setempat yang selama ini membantu korban, mereka menghendaki untuk segera memakamkan kedua korban.
Mereka meyakini, bahwa kedua jasad tersebut adalah Sdri. Rokani dan anaknya Sdr. Suprapto yang telah meninggal dunia karena sakit.