Jurusan Bahasa SMA An Nur Gelar Bedah Buku The Alchemist Karya Paulo Coelho

Shofy Maulidya Fatihah
Bedah buku kelas XII jurusan ilmu budaya & bahasa SMA An Nur Bululawang / ist
Bedah buku kelas XII jurusan ilmu budaya & bahasa SMA An Nur Bululawang / ist

“Karena bedah novel bukan hanya tentang tajamya teori sebagai pisau bedah namun lewat kegiatan seperti ini orang-orang dapat mengambil motivasi dan nilai-nilai yang di peroleh dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.

Selain anak jurusan bahasa dalam kegiatan bedah buku kali ini turut hadir guru bahasa Indonesia SMA An Nur dari kelas X sampai kelas XII. Dukungan dan keberadaan mereka tentu membuat para pembedah makin percaya diri dan tampil maksimal.

Fajrul Falah salah satu guru yang hadir di bedah buku kali ini menilai kegiatan tersebut sangat menarik, terjadi perang argumen yang tak putus. Acara dua jam terasa singkat karena serunya perdebatan di antara dua perwakilan kelas yang menjadi pembedah.

“Sangat menikmati diskusinya, bedah bukunya berkelas. Mereka ini masih SMA namun mereka sudah mampu menganalisis dengan kritis terhadap novel yang tidak mudah karya Paulo Coelho. Bahkan mereka sudah menyentuh teori analisis seperti hermenutikanya Paul Ricoer dan lainya. Kemampuan mereka seperti anak kuliahan. Semoga kegiatan bedah buku seperti ini terus berlanjut dengan novel-novel lain tentunya,” pujinya.

Tak ketinggalan perwakilan pembedah dari kelas XII IBB 3 dan IBB 4 mengungkapkan pendapatnya masing-masing.

Siswi kelas XII jurusan ilmu budaya & bahasa SMA An Nur Bululawang usai lakukan bedah buku
Siswi kelas XII jurusan ilmu budaya & bahasa SMA An Nur Bululawang usai lakukan bedah buku

Indah Nur Zakiatus Sholihah perwakilan XII IBB 4 menilai novel sang alkemis menceritakan tentang perjalanan, perjuangan dan optimisme. Tak hanya itu, ia juga menyebut jika setiap orang harus punya mimpi dan seseorang harus bertangungjawab atas cita-citanya.

“Untuk meraihnya kita tidak hanya berpatok pada satu pengalaman saja tapi harus mencari suatu hal yang baru dan terus memperbaruhi ilmu yang kita punya. Kita tidak perlu berpikir bagaiamana jatuh justru semakin banyak jatuh semakin banyak pelajaran. Hal yang bisa di teladani dari kisah alkemis ini adalah menghargai pengalaman,” tutupnya.

Lain dengan Indah, Zahro perwakilan dari kelas Bahasa 3, justru melihat dari sisi yang berbeda, ia menilai karakter tokoh Santiago dalam cerita ini bisa di tiru, ia rajin membaca buku walau ia hanya seorang penggembala.

“Intinya apapun profesi kamu namun ketika kamu rajin membaca dan bergelimang pengetahuan maka kamu akan di hormati di suatu tempat nanti walau itu bukan tempatmu sendiri. Hal yang bisa di teladani dari buku sang alkemis adalah sikap toleransi di antara tokoh-tokohnya,” ujarnya.

Bahasa cinta. Bahasa yang lebih tua daripada manusia, lebih kuno daripada padang pasir ini. Sesuatu yang meletupkan daya yang sama manakala dua pasang mata beradu pandang, seperti terjadi pada mereka di sumur ini_ Sang Alkemis, Paulo Coelho.

Penulis: M. Ramlin

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Anugra Putri Perdana / ist

Globalisasi dan Kabut Asap di Indonesia

Next Post
Koran online edisi Selasa 27 Desember 2022

Koran Online: Gubernur Jatim Khofifah Tunjuk Zadim sebagai Plh Wali Kota Batu

Related Posts
Total
0
Share