Wartacakrawala.com – Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus Dari Rumah (KKN-MMK DR) kelompok 2 prodi Biologi UIN Walisongo menggelar webinar nasional dengan tagline Milenial Bertani. Webinar nasional yang dilaksanakan pada Sabtu (06/03) ini dilakukan secara virtual melalui zoom meeting.
Webinar ini mengundang dua narasumber yaitu Janes Putra dari lembaga Petani Muda Indonesia dan Ahmad Husain sebagai owner Berkah Tani Porang Limbangan.
Janes Putra sebagai narasumber pertama membawakan materi mengenai “Tantangan bertani bagi generasi milenial”.
Baca juga: LTN NU Kabupaten Malang Polisikan Idris Al Marbawy
Janes dalam pemaparannya menyampaikan bahwa banyak tantangan yang dihadapi generasi milenial terutama saat pandemi Covid-19.
“Beberapa tantangan pertanian di Indonesia adalah daya saing produk pertanian yang rendah, rendahnya pengetahuan para petani mengenai perkembangan teknologi, serta kurang maksimal regenerasi petani. Generasi milenial kurang minat menjadi petani karena dianggap sebuah pekerjaan kotor dan gaji yang kurang menentu. Padahal kita bisa menjadi petani berdasi yang menguasai teknologi,” kata Janet.
Kemudian, narasumber kedua membawakan materi tentang menjadi petani porang yang sukses di usia muda. Ahmad Husain menyampaikan bahwa tren menanam porang atau menjadi petani porang sedang naik daun di Indonesia.
Baca juga: Giliran Lingga Indonesia Laporkan Gus Idris ke Polres Malang
“Saat ini sektor pertanian memang kurang diminati generasi milenial. Budidaya porang sedang tren di Indonesia dan caranya sangat sederhana. Tanaman porang merupakan tanaman musiman yang sangat mudah cara menanamnya dan perawatannya. Dengan modal sedikit hasilnya bisa berlimpah,” kata Husain saat menyampaian materi.
Saat penutupan webinar, Rusmadi selaku dosen pembimbing lapangan mengajak generasi milenial setelah megikuti kegiatan ini bisa tergugah hatinya untuk bertani porang.
“Peserta webinar ini sangat banyak Alhamdulillah. Semoga setelah kegitan webinar ini, banyak petani-petani porang penerus pak Husain di Indonesia,” kata Rusmadi. (*)
