Wartacakrawala.com – Pandemi Covid-19 tidak hanya menghambat pelaksanaan pendidikan formal, namun juga menghambat pelaksanaan pendidikan non formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).
Sejak adanya pandemi, Anak-anak tidak dapat belajar lagi di TPA dan memperdalam agama, seperti mempelajari tajwid. Padahal mempelajari dan mengimplementasikan tajwid sangat penting dalam penyempurnaan bacaan sholat dan Al-Qur’an.
Banyak Pendidikan Non formal seperti TPA yang meliburkan anak-anak dan menganjurkan untuk belajar mengaji di rumah masing-masing. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk belajar mengaji meskipun harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat seperti penggunaan masker dan face shield.
Baca juga: Kesamaan Realitas Partai Politik di Media Sosial
“Di masa pandemi seperti ini, penting sekali untuk meningkatkan kesadaran anak-anak dalam keagamaan, terutama mengaji. Terlebih saat pandemi ini, banyak TPA yang diliburkan dan tidak boleh melakukan pendampingan mengaji dengan bertatap muka,” terang Diah Ayu.
Salah seorang warga yang juga merupakan orangtua dari salah satu anak yang mengaji di TPA mengatakan bahwa “Semenjak adanya pandemi covid-19 ini, anak saya jadi malas untuk mengaji karena tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, sehingga membuat anak saya tidak semangat untuk mengaji,” ujar Ibu Dina.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT DR-11 UIN Walisongo Semarang Kelompok 74, Diah Ayu Lukitasari melakukan kegiatan pendampingan belajar mengaji di RT.002 RW. 001 Kelurahan Kebondalem, Pemalang untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan yang harus ditanamkan sejak dini.
Baca juga: Peduli Gizi Seimbang, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagikan Sayuran Gratis
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa di bidang pendidikan, khususnya pendidikan non-formal di masa pandemi. Kegiatan ini dilakukan di rumah mahasiswa KKN MIT-DR 11 UIN Walisongo Semarang Kelompok 74 pada tanggal 27 Januari 2021 dengan tetap menggunakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menggunakan handsanitizer sebelum mengaji serta menjaga jarak satu sama lain.
Dengan diadakannya pendampingan belajar mengaji, anak-anak tetap semangat dalam belajar mengaji. Hal ini bertujuan untuk upaya meningkatkan semangat anak-anak dalam mengaji. (*)