Setelah terdapat indikasi bahwa PMK sudah menyebar di Malang, PMK menyebar ke daerah timur hingga ke Banyuwangi. Pasca penyebaran itulah, kasus PMK dalam tahun ke tahun mengalami peningkatan pada jumlah kota yang terjangkit virus tersebut.
Tentunya penyakit ini sudah menjadi momok bagi negara yang mengandalkan peternak lokal maupun besar sebagai pemasok daging. Kekhawatiran tersebut muncul atas keresahan masyarakat peternak yang mengeluhkan perekonomian dan penjualan menurun.
Ditambah lagi momentumnya mendekati bulan Dzulhijjah, yang mana masyarakat berbondong bondong untuk menyalurkan daging Qurban ke yang membutuhkan.
Baca juga: BEM Pesantren Apresiasi Kinerja Polri Soal Kasus Pencabulan di Ponpes Jombang
Lantas, bagaimana keresahan tersebut dapat diatasi? Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah dengan memilih sendiri calon hewan yang akan anda Qurbankan.
Selain itu bisa melalui lembaga yang sudah mensyiarkan Qurban dari tahun ke tahun dan melakukan pengelolaan distribusi daging Qurban yang sudah terpecaya.
Salah satu lembaga yang tetap eksis dan khidmat dalam menjaga Amanah adalah LAZNAS YDSF Malang.
Baca juga: Warga Kota Malang, Kapolres Janjikan Reward Pengguna Aplikasi Jogo Malang
Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim YDSF untuk melakukan pengoptimalisasian terhadap hewan ternak Qurban yang akan disalurkan. Kandang dikelola dengan sangat professional.
Tak hanya itu, kesehatan hewan Qurban juga dilakukan cek kesehatan yang ketat serta selalu di cek kondisi badan rutin sehari sekali, ditambah lagi dengan pengecekan kendang secara rutin agar memberikan kesan nyaman terhadap hewan Qurban.
Selain itu Yayasan Dana Sosial Al Falah juga memberikan edukasi mengenai PMK terhadap masyarakat. Agar para Mudhohi lebih bijak lagi untuk menentukan hewan yang akan di Qurbankan.