Lebih lanjut, Bupati Nur Arifin juga menyebut tengah menyiapkan relokasi tempat tinggal bagi warga terdampak.
Mengingat akibat longsor yang cukup parah kali inimembuat rumah dan tanah yang mereka tempati dulu tidak memungkinkan untuk ditempati kembali.
“Kita mencari lahan untuk mempersiapkan relokasi, kita sedang menginventarisir warga siapa yang punya tanah pribadi atau tanah milik kerabat mereka yang ingin dibangunkan rumah kita bangunkan,” jelas Bupati Trenggalek.
Apabila warga tersebut tidak memiliki tanah, Bupati Mas Ipin menegaskan, “maka opsinya Pemerintah Daerah memiliki tanah di Dilem Wilis. Tapi kita lihat opsi yang lain nanti kalau warga sudah setuju maka kemudian kita akan segera membangun relokasi,” ungkapnya.
Disisi lain Mas Ipin mengatakan, “Sama kejadiannya dengan yang tadi kita kunjungi di Pandean Dongko. Kalau disana semuanya sudah sepakat relokasi ada 16 rumah, kalau dari 37 rumah kita akan data ulang siapa yang berkenan relokasi dan siapa yang berkenan dibangunkan ditanahnya pribadi,” terangnya.
Sementara itu, dikarenakan proses mempersiapkan rumah ini juga masih butuh waktu. Maka pemimpin muda ini menghimbau agar ternak yang ada bisa dititipkan di kandang komunal milik Pemerintah.
“Biar masyarakat tidak seperti kemarin, (ternaknya) dikeluarkan lagi dijalan terus diantar lagi ke atas. Nanti dititipkan dulu disana yang penting harta benda rojokoyonya aman dulu,” ujarnya.
Sementara mempersiapkan lokasi yang baru, Pemkab Trenggalek juga memastikan kebutuhan warga terdampak longsor bisa tercukupi melalui posko yang ada.
Termasuk kebutuhan bagi anak sekolah, urusan kesehatannya, maupun kebutuhan lainnya agar bisa tercukupi dengan baik. Diskominfo Trenggalek