Nevacloud vs OVHcloud: Mana yang Lebih Andal untuk Indie Developer?

Nevacloud vs OVHcloud: Mana yang Lebih Andal untuk Indie Developer?
Nevacloud vs OVHcloud: Mana yang Lebih Andal untuk Indie Developer?

Cakrawala Tekno – Teman-teman, kalian pasti setuju bahwa indie developer di Indonesia sekarang semakin banyak. Mulai dari yang membangun aplikasi kecil-kecilan, game, sistem internal untuk UMKM, sampai yang bikin layanan SaaS sederhana. Dan satu hal yang selalu jadi kebutuhan utama adalah: VPS yang aman, stabil, dan mudah dikelola tanpa bikin kantong bolong.

Dua nama yang sering muncul dalam diskusi para developer adalah Nevacloud dan OVHcloud. Keduanya berada di dua dunia berbeda: satu provider lokal dengan dukungan cepat dan dekat, satunya lagi raksasa global dari Eropa dengan reputasi keamanan kelas premium. Sebagai seseorang yang sudah lebih dari lima tahun menangani deployment aplikasi, saya melihat perbandingannya cukup unik—apalagi kalau kita bicara dari perspektif indie developer Indonesia.

Yuk, kita bahas dengan gaya santai tapi tetap tajam.

Keamanan: Berapa Pentingnya untuk Indie Developer?

Sekilas mungkin terlihat bahwa indie developer tidak terlalu membutuhkan keamanan tingkat enterprise. Tapi kenyataannya, aplikasi kecil pun bisa kena celah keamanan, brute-force, atau scanning bot. Makanya, kita tetap harus pertimbangkan fitur-fitur dasar keamanan. Nevacloud menyediakan firewall bawaan dan monitoring dasar yang sudah cukup kuat untuk project lokal dan aplikasi indie. Dengan server yang berada di Indonesia, aksesnya juga lebih aman dari latensi yang terlalu panjang.

Sementara itu, OVHcloud punya security stack yang lebih besar. Mereka terkenal dengan data center bersertifikasi dan protokol keamanan berlapis. Cocok untuk proyek global atau aplikasi yang secara spesifik butuh perlindungan yang lebih kompleks. Namun, fitur-fitur ini sering kali terlalu “berat” untuk kebutuhan indie project yang skalanya belum besar.

Pertanyaannya: apakah kalian butuh full security enterprise atau yang cukup solid tapi tetap simpel?

Proteksi DDoS: Siapa yang Lebih Kuat?

OVHcloud dikenal sebagai salah satu penyedia layanan dengan proteksi DDoS paling tangguh di dunia. Sistem mitigasi otomatis mereka mampu menahan serangan besar, dan ini memang keunggulan nyata untuk developer yang takut “diserang orang iseng”.

Nevacloud juga menyediakan proteksi DDoS dasar untuk mengatasi lonjakan traffic atau serangan kecil-menengah. Untuk kebanyakan indie developer Indonesia, proteksi seperti ini sudah sangat mencukupi.

Kalau kalian menjalankan aplikasi global yang rentan diserang, OVHcloud lebih unggul. Tapi jika target pengguna kalian mayoritas di Indonesia, proteksi dari Nevacloud biasanya sudah cukup.

Backup dan Manajemen Data: Semudah Apa Mengaturnya?

Backup itu ibarat sabuk pengaman. Kalian baru sadar pentingnya saat ada masalah.

  • Di Nevacloud, sistem backup dibuat simpel. Ada snapshot, backup manual, hingga backup otomatis dengan harga yang relatif terjangkau. Sangat cocok untuk developer yang ingin proses cepat tanpa pengaturan panjang.
  • OVHcloud punya opsi lebih kompleks—multi-region, disaster recovery, dan berbagai jenis backup. Bagus untuk skalabilitas global, tapi sering kali terasa “kebanyakan” untuk indie dev yang hanya butuh jaminan data aman.

Bisa dibilang, Nevacloud menang di kesederhanaan, OVHcloud menang di fleksibilitas tingkat lanjut.

Support: Faktor yang Sering Disepelekan, Padahal Krusial

Support adalah aspek yang paling sering bikin perbedaan besar untuk indie developer. Kita semua tahu rasanya panik ketika server error tengah malam, bukan?

Nevacloud punya keunggulan utama di sini: support lokal, respons cepat, dan yang paling penting—menggunakan Bahasa Indonesia. Ini membuat troubleshooting lebih mudah, terutama bagi developer pemula atau indie dev yang tidak mau menghabiskan waktu memecahkan masalah sendirian.

OVHcloud menyediakan dokumentasi global yang sangat lengkap dan support berjenjang. Namun, responsnya bisa terasa lambat untuk tier dasar dan interaksi menggunakan bahasa Inggris.

Jujur saja, untuk banyak developer Indonesia, dukungan lokal seperti di Nevacloud terasa jauh lebih “nyata”.

Mana yang Lebih Cocok untuk Indie Developer Indonesia?

Kalau kita rangkum, kebutuhan indie developer cenderung berbeda dari perusahaan besar. Fokusnya ada pada kemudahan, biaya, keamanan dasar yang kuat, dan dukungan yang cepat.

Nevacloud menang di aspek support lokal, kemudahan penggunaan, backup yang sederhana, dan harga yang lebih ramah. Sementara OVHcloud lebih unggul untuk developer yang menargetkan pasar global dengan kebutuhan keamanan serta mitigasi serangan berskala besar.

Kalau kalian sedang membangun aplikasi untuk pengguna Indonesia dan butuh performa yang stabil, mempertimbangkan layanan vps indonesia seperti Nevacloud bisa menjadi langkah yang jauh lebih efektif.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
10+ Cara Membuka Aplikasi yang Terkunci dengan Mudah

10+ Cara Membuka Aplikasi yang Terkunci dengan Mudah

Next Post
Sekolah Kader Perubahan PKB Digelar di Kota Pasuruan oleh Hj. Rizky Asmarani Hasani Putri, pada Senin, 15 Desember 2025

Sekolah Kader Perubahan PKB Digelar di Kota Pasuruan, Perkuat Militansi dan Kapasitas Kader Muda

Total
0
Share