Wartacakrawala.com – Penularan virus corona memiliki efek domino yang cukup mengerikan bagi manusia. Lambat laun virus tersebut begitu cepat menyebar ke hampir seluruh negara dalam sekitar 3-4 bulan dan berubah menjadi suatu pandemi.
Dunia terlihat tidak begitu berkutik dalam menghadapi arus gelombang serangan virus tersebut, sehingga kurang sigap mencegah dan menanggulaingnya dalam waktu cepat. Pandemi tersebut muncul tidak hanya melahirkan krisis global kemanusiaan tetapi juga menghantam perekonomian yang melanda hampir seluruh negara di dunia.
Resesi ekonomi tidak dapat dipungkiri lagi, termasuk di Indonesia. Berbagai bentuk upaya dalam menangani kebijakan ekonomi makro dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk membendung terjadinya krisis kemanusiaan serta resesi ekonomi. Upaya tersebut belum dapat mampu dikatakan efektif, sebab secara teoritis dan praktis memang sulit dilakukan berbarengan.
Baca juga: Asschol Kalsel Peduli Bencana Banjir di Bumi Lambung Mangkurat
Dalam pandemi ini, pemerintah mengalami dilematika. Di satu sisi pemerintah harus mencegah penyebaran virus corona dan melakukan penyembuhan, sementara di sisi yang lain harus menyelamatkan ekonomi agar kondisinya tidak terpuruk. Ketersediaan vaksin Covid-19 membuat beban pemerintah menjadi lebih ringan dalam menyelamatkan manusia, sehingga dapat fokus pada permasalahan pemulihan ekonomi.
Vaksin sebagai obat penawar Covid-19 yang dimana sudah menunjukkan hasil yang signifikan dan sudah disuntikkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, dan Inggris. Vaksin Sinovac dari China disambut baik oleh pemerintah dan akan datang lagi vaksin dari negara lain. Hadirnya vaksin dapat mengurangi ancaman virus Covid-19 terhadap kehidupan manusia kemudian hari.
Dengan begitu perlahan kita dapat mengakhiri dan selesaikan satu persatu mengenai masa depan ekonomi.
Namun kehadiran vaksin menjadi misteri bagi perekonomian, apakah selesai dengan sendirinya.
Baca juga: Pendukung Trump Gelar Demo Jelang Pelantikan Biden
Dalam penelitian ilmiah belum ada satupun yang mampu mendeskripsikan kepada kita bahwa penemuan vaksin tersebut dapat dapat menjawab persoalan ekonomi secara keseluruhan. Namun yang ada hanya ramalan dan prediksi semata dari berbagai ekonom.
Mereka berharap dengan hadirnya vaksin mampu memulihkan perekonomian secara perlahan. Ada beberapa pengamat ekonomi berasumsi bahwa seandainya vaksin berhasil dalam pencegahan penyebaran Covid-19, belum dapat dipastikan kondisi ekonomi bisa kembali sepenuhnya seperti layaknya pandemi belum berlangsung.
Pra pandemi, pertumbuhan ekonomi kita rata-rata 5% tiap tahunnya, sedangkan saat pandemi berlangsung, ekonomi kita mengalami pembengkakan sampai minus 3.49% pada triwulan III/2020, sehingga dikatakan tergolong fase resesi.
Baca juga: Negara Bakal Tanggung Biaya Pengobatan Efek Samping Suntik Vaksin
Oleh sebab itu, penawaran vaksin menjadi pertanyaan akankah ketersediaannya membuat ekonomi Indonesia bisa mengalami akselerasi dengan cepat dan dapat kembali dengan normal.
Ketersediaan vaksin Covid-19 belum mampu menunjukkan dewa penyelamat untuk menjawab semua persoalan ekonomi tetapi paling tidak ada sedikit memberikan rasa kepercayaan dan optimisme kepada pemerintah dan masyarakat mengenai keadaan ekonomi ke depannya. (*)
*)Penulis: Diyana, Mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Walisongo
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim