Wartacakrawala.com – Demi menurunkan angka kasus penularan COVID-19, pemerintahan Indonesia memberlakukan yang awalnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sekarang sudah berganti dengan istilah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kebijakan ini diambil pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat dan mengurangi kerumunan yang pada intinnya semua rakyat Indonesia diharuskan untuk tetap tinggal di rumah, dan bepergian jika itu sangat penting.
Hampir lebih dari satu tahun pemerintah mengharuskan semua rakyat orang tetap tinggal di rumah. Namun ternyata terlalu lama tinggal di rumah dapat memberikan dampak negative bagi psikologi seseorang, istilah ini disebut cabin fever.
Apa itu Cabin Fever?
Baca juga: Mahasiswa PMM UMM Ikuti Program International Collaboration Club
Cabin fever atau demam kabin adalah istilah untuk menggambarkan berbagai perasaan-perasaan negative dan rasa sedih yang dirasakan oleh orang-orang akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah atau tempat tertentu. Kondisi ini rentan terjadi selama kebijakan stay at home yang ditetapkan pemerintahan dan WHO untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.spesialis kedokteran iwa alumni UNAIR dr. Hafid Algristian, Sp. KJ. Mengungkapkan bahwa cabin fever menjadi fenomena yang berpotensi besar muncul di masa-masa pandemic saat ini.
“Tidak semua orang mengetahui gejala ini. Tapi saat kalian telah belajar mungkin beberapa dari kalian akan menyadari terhadap gejala cabin fever dalam diri kita,” tutur dr. Hafid dalam diskusi via zoom yang diadakan FK UNAIR dan Meniscus.
Kondisi ini wajar terjadi di masa masa pandemic saat ini, meskipun bukan termasuk ke dalam penyakit mental atau sindrom. Penyembuhan cabin fever dilakukan melalui managemen stress, maka dari itu tidak memerlukan obat-obatan. Tapi bukan berarti kita mengabaikan keberadaan dari gejala-gejala tersebut.
Kenali Gejala Cabin Fever
Cabin fever memang bukan termasuk dalam gangguan psikologis, tetapi bukan berarti kondisi ini tidak nyata. Gejala yang muncul benar-benar nyata hingga dapat mengganggu bahkan menghambat aktivitas sehari-hari. Gejala cabin fever yang dialami setiap orang berbeda-beda, yang jelas bukanlah hanya sekedar bosan di rumah saja.
Namun perasaan negative yang muncul umumnya tidak sesaat melainkan berlangsung cukup lama hingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari pada orang yang mengalaminya.
Baca juga: Hilangkan Rasa Bosan, Mahasiswa UIN Walisongo Ajak Anak Membuat Kerajinan Tangan
Berikut ini adalah gejala cabin fever yang patutu kita waspadai : Merasa gelisah, sangat sedih, dan putus asa, kesedihan yang tak kunjung hulang atau bahkan parahnya menyebabkan depresi, lemah atau kurang energy, turunnya motivasi, sulit konsentrasi atau sulit berpikir, mudah marah dan tersinggung dengan hal-hal kecil, mengalami gangguan tidur, seperti sulitnya tidur dimalam hari ataupun bangun dipagi hari, tidak sabaran, tidak tertarik atau merasa bosen dengan hal-hal yang awalnya disukai, mengalami kenaikan atau penurunan berat badan, sulit percaya pada orang-orang disekitarnya.
Munculnya cabin fever juga tergantung pada kepribadian seseorang. Ada sebagian orang yang bisa mengatasi rasa bosannya dengan sangat mudah, dan ada juga yang merasa bahwa tinggal di rumah dengan waktu yang lama itu sangat menyiksa.
Cabin fever mungkin akan memberkan efek yang sangat kentara pada orang yang memiliki kepribadian ekstrovert atau orang yang terbiasa bersosialisa dan bertemu banyak orang di luar, dari pada orang yang memiliki kepribadian introvert karena nyaman dengan kesendiriannya.
Tips untuk Mencegah dan Mengatasi Cabin Fever
Apabila anda merasa mengalami beberapa gejala diatas, ada beberapa tips mencegah dan mengatasi cabin fever, yaitu:
Baca juga: Aktivis Mahasiswa: Kapolda Sumut Langgar Perintah Kapolri dan Layak Dicopot
Hirup Udara Segar dari Teras Rumah
Cukup hirup udara dari teras rumah, jangan keluar rumah sampai jauh apalagi tidak menggunakan masker. Keluar halaman atau area yang terpapar sinar matahari langsung, menghirup udara segar untuk merileks kan tubuh dan pikiran sekalian berjemur untuk menambah imun tubuh.
Menjaga Komunikasi dengan Orang-orang Terdekat
Menjaga komunikasi dengan orang terdekat ini sangat penting, guna handphone adalah untuk berkomunikasi dan saling tukar kabar. Jangan sampai membuat yang jauh mendekat namun yang dekat malah menjauh. Menjaga komunikasi dengan teman-teman yang jauh dapat mengurangi rasa kesepian dengan sekedar ngobrol dan bertukar cerita satu sama lain.
Konsumsi Makanan Bergizi
Salah satu gejala cabin fever adalah bertambah atau berkurangnya berat badan pasti diakibatkan oleh makanan. Maka dari itu kita haruss menerapkan pola makan yang bergizi dan seimbang agar tubuh dan pikiran tetap segar.
Rutin Olahraga
Pastikan anda rutin berolahraga walupun di dalam rumah, supaya tubuh tetap bugar dan pikiran tetap sehat. Ada banya jenis olahraga yang dapat dilakukan di dalam rumah misalnya peregangan otot, yoga, zumba, ngedance atau cover dance kpop lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari.
Menghibur Diri Sendiri
Setelah melakukan rutinitas seperti biasa, untuk beristirahat dengan nyaman atau menghibur diri sendiri dapat melakukan banyak hal misalnya menonton drama korea atau drama china atau bahkan drama Thailand yang akir-akhir ini banyak sekali yang baru tayang. Untuk menghilangkan kebosanan dari pada pikiran kosong lebih baik menonton terlebih menonton bersama keluarga dan ditemani camilan, pastilah sangat mengasikkan. (*)
*)Penulis : Niswatun Nafi’ah mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim