Wartacakrawala.com – Ada yang bilang bahwa kita tidak bisa tetap berada di titik yang sama selamanya, harus ada yang namanya inovasi agar membuat diri lebih baik dan maju.
Sama halnya dalam berbisnis dan mengembangkan teknologi, perusahaan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang dengan hal-hal baru.
Perusahaan berikut ini bisa dibilang adalah perusahaan teknologi yang pernah sukses di zamannya, namun harus menerima kekalahan karena gagal beradaptasi. Siapa saja mereka? Ini dia dilansir Time.
1. Blackberry
Sebelum iPhone, Blackberry merajai ponsel. Ngaku, siapa yang ponsel pertamanya adalah Blackberry?
Blackberry menjadi ponsel cerdas yang bisa terkoneksi dengan internet, mengirim dan menerima email hingga menyediakan layanan pesan singkat Blackberry Messenger atau BBM. Menurut laporan dari Motion, Blackberry berhasil menjual lebih dari 50 juta unit di 2011.
Baca juga: Begini Cara Hapus Jejak Digital di Internet, Biasakan dari Sekarang!
Tapi kegagalan muncul karena BB menolak untuk beradaptasi menggunakan layar full touchscreen. Akhirnya, pada 2016, Blackberry hanya bisa menjual 4 juta unit.
2. Netscape
Web browser yang diluncurkan lebih dari dua dekade ini sempat menduduki puncak. Namun, peran pentingnya dalam gugatan antimonopoli yang dimenangkannya terhadap Microsoft ternyata berdampak pada keberlangsungan Netscape.
Meski Netscape memenangkan pertempuran itu, Netscape akhirnya kalah dalam perang browser. Netscape pada akhirnya menjual perusahaan ke AOL sebesar SD 4,2 miliar.
3. MySpace
MySpace sempat masuk jajaran 50 website terbaik versi Time. Platform ini bahkan kerap menghasilkan ‘artis internet’, artis yang populer di kalangan media sosial.
Tetapi, MySpace akhirnya kalah saing dengan Facebook. Beberapa pengamat menyalahkan kekacauan birokrasi yang terjadi setelah NewsCorp membeli perusahaan induk MySpace di tahun 2005.
4. Altavista
Pernah dengar Altavista? Altavista adalah mesin pencari yang sempat populer pada zamannya, tetapi harus kalah saing dengan Mbah Google karena manajemen yang kurang baik. Sempat dijual kesana kemari, Altavista pada akhirnya tutup juga.
