Wartacakrawala.com – SMA An Nur targetkan seluruh lulusan tahun ini melanjutkan studinya ke jenjang perkuliahan. Komitmen ini direalisasikan dalam kegiatan bertajuk sosialisai program studi lanjut pasca kelas XII, Rabu (12/1/2022).
Bertempat di Aula Kelas Idaman, acara ini dihadiri sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi yang menjadi mitra serta sekolah tinggi yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren An Nur 2 seperti Ma’had Aly, STIKK dan Salafiyah Wustho.
Dalam Sambutanya Hanafi selaku Kepala SMA An Nur Bululawang menyampaikan bahwa orang yang paling berharga di zaman sekarang adalah seorang yang menyandang gelar santri dan juga sarjana.
Menurutnya, kuliah merupakan hal penting, bisa menambah wawasan dan memperluas pengetahuan, sebagai wadah pegembangan diri serta dapat memperbanyak relasi dan manfaat positif lainya.
“Kalian boleh memilih kuliah dimana pun, misalnya meneruskanya di sekolah tinggi yang ada di pondok pesantren ini atau melanjutkan kuliah di kampus negeri-swasta yang ada di luar. Tapi ingat satu hal, sebelum kalian memilih jalan apapun pastikan kalian sudah meminta petunjuk dan doa dari Kiai ataupun Guru-Guru. Ingat kita menjadi besar bukan hanya karena kemampuan yang kita miliki tapi juga ada restu Guru di dalamnya. Terakhir, untuk teman-teman yang nantinya belum punya kesempatan kuliah jangan dulu boyong dari pondok karena masih banyak hal yang perlu kalian pelajari yang tentunya akan sangat berguna bagi masa depan,” terangnya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Jamil sebagai perwakilan dari kampus mitra. Ia mengatakan bahwa santri idealnya tidak hanya menjadi sebagai seorang agamawan tapi juga seorang ilmuan. Seperti masa kejayan islam dulu banyak ahli ilmu yang berlatarbelakang seorang ulama.
“Semoga melalui kerja sama dengan beberapa kampus dapat memudahkan santri An Nur untuk berkuliah sembari tetap menjadi seorang santri di Pondok Pesantren An Nur 2 Al Murtdaho. Bukan tidak mungkin dari ribuan santri yang ada di An Nur akan muncul seorang negarawan, seorang politisi, seorang ilmuan yang dapat mengharumkan nama bangsa,” paparnya.
Baca juga: Wadahi Ide Kreatif Mahasiswa, LEPPIM UPI Selenggarakan LEPPIM PKM Class
Lebih spesifik Miftahul Huda sebagai perwakilan dari Sekolah Tinggi Salafiyah Wustho berharap kepada santri putri untuk melanjutkan kuliahnya di kampus yang berada di pondok pesantren. Menurutnya selain tidak perlu melakukan adaptasi dengan kehidupan pondok pesantren, banyak hal yang positif yang di dapat misalnya jauh dari maksiat dan pengaruh negatif dari dunia luar.
“Tak hanya itu pengaruh lainya adalah makin meningkatnya kualitas ilmu agama, semakin mandiri dan berkarakter akhlakul karimah,” pungkasnya.
Selain motivasi yang bertubi-tubi dari berbagai narasumber yang hadir, acara yang dihadiri 800 lebih siswa ini juga di isi dengan perkenalan jurusan, gelar yang didapat dan proses perkuliahan.
Utamanya pada tiga sekolah tinggi yang berada di pondok pesantren An Nur 2 seperti di Sekolah Tinggi Ilmu Kitab Kuning (STIKK), Ma’had Aly dan Salfiyah Wustho. Untuk Salafiyah Wustho dan STIKK sejauh ini masih berjenjang D2 dengan memperdalam ilmu kitab kuning.
Sebelumnya banyak dari lulusan kedua sekolah tinggi tersebut melanjutkan S1 di luar. Belajar dari situasi tersebut, pengasuh pondok pesantren An Nur 2 kemudian kembali mendirikan satu lembaga perguruan tinggi keagaman islam yang berjenjang strata satu bernama Ma’had Aly.
Tujuanya agar santri yang ingin tetap di pondok berkeinginan menamatkan strata satunya bisa melanjutkanya di pondok. Ma’had Aly berada di bawah naungan kementrian agama dengan membuka jurusan fikih industri.
Mahasantri yang telah lulus dari Ma’had Aly akan bergelar S.Ag. Tak hanya itu bagi mereka yang telah lulus dari Ma’ahad Aly akan punya kesempatan mendapatkan beasiswa S2.
Keberadaan tiga sekolah tinggi ini tentu memberikan kesempatan pondok pesantren An Nur 2 Al Murtadho untuk terus mencetak generasi yang tidak hanya kuat secara intelektual tapi juga spiritual.
Acara kemudian ditutup dengan pengarahan tata cara masuk perguruan tinggi negeri baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN ataupun mandiri. (*)
*) Pewarta: M Ramlin
