“Ketiga, konsistensi. Tanpa adanya konsistensi seseorang yang belajar bahasa asing akan mengalami proses yang lama dalam menguasainya. Keempat, lingkungan bahasa. Lingkungan bahasa sangat menunjang pembelajaran bahasa asing. Oleh karena itu ciptakan dan manfaatkan. Kelima, berbicara dengan native speaker. Berbicara dengan seseorang penduduk asli dapat mengasah kemampuan kita dalam berbahasa asing,” jelas mahasiswa jurusan bahasa arab UM tersebut.
Sebelum menutup materinya, mantan ketua gerakan bahasa asing (GERBANG) Ponpes An Nur 2 Al Murtadho itu, menantang peserta untuk membaca beberapa mufrodat dengan tingkat kesulitan tertentu. Alhasil banyak dari peserta yang kewalahan namun dalam suasana yang santai dan riang gembira. Terakhir, ia berpesan kepada siswa kelas Idaman untuk mengikuti program pengembangan bahasa dengan tertib serta istiqomah dalam mempelajari bahasa asing.
Selain kebahagian, Big Show juga menghadirkan dimensi yang berbeda yaitu perpisahan. Big Show menjadi pertanda baik putra dan putri akan terpisah dengan tutornya. Sebagai informasi di semester satu anak putra fokus dengan pengembangan bahasa Arab dan anak putri fokus pada pengembangan bahasa Inggris.
Di semester dua akan di roling antara putra & putri yang secara otomatis tutornya juga di ganti. Untuk tutor dari UIN Malang hampir dipastikan pamit undur diri. Ini di sebabakan karena beberapa dari tutor akan mengikuti kegiatan PKL yang mana membutuhkan waktu yang cukup lama.
Agam salah satu tutor dari UIN menyampaikan kesannya selama mengajar di kelas idaman SMA An Nur, menurutnya, siswi kelas idaman antusiasnya dalam mempelajari bahasa asing sangat tinggi. Banyak hal yang ia dan tutor lainya dapat pelajari ketika mengajar di kelas Idaman. Ia juga tak lupa menyelipkan pesan kepada anak-anak agar terus berproses dengan baik.
“Manfaatkan waktu yang ada untuk memperkuat bahasa Inggris ataupun Arab dan jangan pernah menyerah pada mimpi-mimpi kalian,” tutupnya.
Penulis: M Ramlin