Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kembangkan Produk Susu Sapi Aneka Rasa

Luluk Mukarromah
Mahasiswa KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang, Adrick Vadhlammir Robbick, mengadakan pelatihan dalam pembuatan olahan susu sapi beraneka rasa
Mahasiswa KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang, Adrick Vadhlammir Robbick, mengadakan pelatihan dalam pembuatan olahan susu sapi beraneka rasa

Wartacakrawala.com – Dusun Indrokilo Desa Wisata Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang berada pada dataran tinggi yang agraris, tanah sawah yang relatif luas dengan kebanyakan warga adalah petani. Namun di dusun ini terdapat juga peternakan sapi perah, Jumat (29/01).

Pengurus Peternakan Sapi Perah, bapak Risman menceritakan “Awal mulanya sapi perah milik penduduk ditempatkan di tempat tinggal penduduk masing masing, lalu Dinas Kesehatan Puskesmas Lerep menganjurkan agar semua sapi yang ada di desa Lerep dikumpulkan di satu tempat agar desa Lerep tidak kumuh baik karena kotoran sapi maupun ceceran sisa makanan sapi,” paparnya.

Dusun indrokilo dipilih sebagai tempat untuk peternakan sapi karena disitu udaranya yang sejuk dan juga banyak pemilik sapi disitu. Kotoran sapi disitu juga dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi pupuk fosfor. Susu yang dihasilkan dari perahan tersebut biasanya dijual langsung kepada pengecer yang berasal dari dalam maupun luar desa lerep. Biasanya satu ekor sapi bisa menghasilkan kurang lebih 10 liter susu,” lanjutnya.

Muhammad Luqman Hakim selaku Ketua Kelompok 49 KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang mengatakan “Permasalahan yang dihadapi warga Dusun Indrokilo Desa Wisata Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang adalah dalam hal pengolahan dan pemasaran susu perah. Keterbatasan pengetahuan peternak dalam hal pengolahan susu selama ini, susu hanya dijual dalam bentuk segar dan pasteurisasi,” terangnya.

Baca juga: Edukasi Masyarakat dengan Sosialisasi Pembuatan Jamu Beras Kencur

“Hal ini tentu saja membatasi peternak sapi perah dan UMKM pengolahan susu sapi untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka, dimana harga jual susu segar relatif murah dan daya tahannya sebentar, dan pada waktu hari libur sekolah atau saat musim hujan, susu sering tidak laku bahkan terbuang begitu saja, sehingga ini menjadi penyebab terbatasnya pemasaran. Permasalahan dalam hal pemasaran, pengemasan susu kurang menarik dan inovatif,” imbuhnya.

Mahasiswa KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang, Adrick Vadhlammir Robbick, mengadakan pelatihan dalam pembuatan olahan susu sapi beraneka rasa yang dihadiri oleh warga Dusun Indrokilo Desa Wisata Lerep dan juga menjadi program unggulan Kelompok 49 KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang tahun 2021.

Adrick Vadhlammir Robbick selaku anggota Kelompok 49 KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang mengatakan; “Antusiasme warga begitu meningkat setelah diadakannya pelatihan tersebut. Dengan adanya pelatihan ini para peternak diharapkan bisa berwirausaha mandiri dalam mengolah hasil susu sapi yang kemudian dapat dijual dengan harga lebih mahal dan setelah berkembang dapat menyerap tenaga kerja di sekitar Dusun Indrokilo Desa Wisata Lerep, karena kebanyakan masyarakat bekerja saat musim panen dan tanam saja. Setelahnya kebanyakan mengangur atau bekerja serabutan. Dan rencana berikutnya yaitu meningkatkan inovasi produk yang dihasilkan dari susu sapi, seperti permen susu, kerupuk susu, sabun susu, dan keju mozarella,” katanya.

“Saya berharap usaha sapi perah semakin memperluas pemasaran karena kualitas produk berpotensi untuk diminati masyarakat luas. Selain memperluas pemasaran, saya berharap usaha tersebut dapat mengolah biogas dari kotoran sapi sehingga warga sekitar tidak membeli gas elpiji dan menghemat pengeluaran belanja rumah tangga,” tutup Adrick Vadhlammir Robbick selaku anggota Kelompok 49 KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang.

Selain olahan susu sapi aneka rasa, mahasiswa Kelompok 49 KKN-MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang juga mengadakan berbagai macam kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat antara lain, pembuatan pojok kependudukan dan peta PUS, sosialisasi BKR, penyuluhan kesehatan untuk balita dan lansia, sosialisasi MKJP, kebun bergizi, TPA, bimbingan belajar, dan lainnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang lakukan sosialisasi pembuatan jamu beras kencur

Edukasi Masyarakat dengan Sosialisasi Pembuatan Jamu Beras Kencur

Next Post
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Dari Rumah (KKN MIT-DR) Kelompok 08, Angkatan XI UIN Walisongo Semarang, melakukan edukasi melalui kegiatan webinar

Kaji Peran Perempuan dalam Moderasi Beragama melalui Webinar

Related Posts