Hadirkan Gus Reza, Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in Gelar Khaul Akbar

Shofy Maulidya Fatihah
Giat khaul Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi'in bersama Gus Reza
Giat khaul Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in bersama Gus Reza

Wartacakrawala.com – Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in (RU6) menggelar khaul KH. Shonhaji Hadlrawi ke 22, Nyai Hj. Asyiyah Yahya ke 23, dan KH. Musta’in Billah Shonhaji ke 9, Minggu (29/05/2022).

Khaul Akbar Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in (RU6) secara rutin terus dilakukan. Selain melantunkan doa untuk para masyayikh, acara ini juga sebagai wadah untuk memperkuat sanad keilmuan.

Dalam khaul tersebut, terdapat sejumlah rangkaian acara diantaranya istighosah bersama dan diakhiri dengan mauidhoh.

Tak Tanggung tanggung, acara khaul ini mengundang tokoh muda Nahdlatul Ulama, sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Reza Ahmad Zahid atau yang akrab disapa Gus Reza.

Baca juga: Jaring Atlet Muda, ESI Kabupaten Malang Gelar Kompetisi Esports Road to Porprov Jatim 2022

H. Yerdi selaku pelaksana Khaul menyampaikan bahwa manfaat dan barokah para kiai benar-benar terasa setelah keluar dari pondok.

“Barokah itu terasa dalam banyak hal, terutama setelah kita mengabdi dan bermanfaat untuk masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, mewakili alumni, M. Fauzi M.Pd menekankan kepada seluruh alumni masing-masing korda untuk terus menebar ajaran-ajaran masyayikh.

“Seperti perang badar yang dianggap kecil oleh Rasulullah, karena perang besar yang sebenarnya adalah perang melawan hawa nafsu. Pesantren adalah miniatur kehidupan yang sebenarnya,” tegasnya.

Baca juga: Satgas Pangan Polres Malang Tinjau Distribusi Minyak Goreng Curah Subsudi

Lebih Jauh, KH. Shoim Shonhaji, pengasuh ponpes Raudlatul Mubtadiin mengatakan, santri harus melanjutkan perjuangan para kiai. Terutama untuk terus menjaga dan meluhurkan ajaran2 islam.

“Terus berusaha menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungan. Selalu menjadi lebih baik dan berusaha untuk menjadi insan kamil,” pesannya.

Gus reza dalam mauidhohnya menjelaskan, setiap orang yang hadir di khaul adalah ingin mendoakan dan mandapatkan barokah ashabul haul.

“Seoarang wali ketika wafat, ruhnya akan tetap bersambung dengan para muridnya. Ketika sudah tersambung, maka sang murid akan selalu mendapatkan keberkahan berupa cahaya dan anugerah dari Allah,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Esports Competition, hasil kolaborasi dengan Esi Kabupaten Malang dan Milenial Utas Kabupaten Malang / Esi Kabupaten Malang

Jaring Altlet Muda, ESI Kabupaten Malang Gelar Kompetisi Esports Road to Porprov Jatim 2022

Next Post
Harlah bersama PC GP Ansor Kabupaten Malang dan Fatayat NU Kabupaten Malang

Gelar Harlah Bersama, PC Ansor dan Fatayat Kabupaten Malang Bicara Soal Kolaborasi Strategis

Related Posts