Wartacakrawala.com – Dalam rangka harlah NU ke 95 DPC PKB kota malang gelar silaturrahim dengan tokoh masyarakat dan tokoh NU kultural, Minggu (31/01). Kegiatan ini bertempat di beberapa masjid Kota Malang, antara lain masjid Al-Hidayah kelurahan Pisang Candi kec. Sukun dan Masjid NU Umariyah kec. Belimbing.
Gelaran safari ini diikuti oleh pengurus DPC PKB Kota Malang. Turut hadir Wakil Ketua DPRD kota malang H. Abdurrochman,SH dan ketua Komisi C Drs. H. Fathol Arifin,MH. Giat yang di buka dengan dialog menjadi ajang penyampaian aspirasi masyarakat, utamanya pembangunan jalan dan masalah banjir yang kerap kali terjadi dikala hujan. Giat di lanjutkan penyampaian dari H. Fatchullah, “NU sudah melewati perjalanan panjang dan berliku, serta telah berkontribusi untuk bangsa Indonesia,” paparnya.
Sudah hampir 100 tahun, NU terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa ini. Kita sudah melewati jalan berliku yang panjang. “Perjuangan memang tidak mudah namun perlu diingat komitmen kita untuk menjaga republik ini akan terus senantiasa berkobar dengan berlandaskan Ahlussunnah wal Jama’ah,” papar ketua DPC PKB malang itu.
Baca juga: Peduli Covid’19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bersihkan Sejumlah Tempat Ibadah
Perbedaan pandangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selayaknya tidak perlu lagi di bicarakan. Namun yang perlu kita kokohkan kembali yakni rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan. Kedepan tantangan berbangsa dan bernegara, akan dihadapkan dengan dunia yang semakin canggih. Jika kita tidak bersiap mengisi peradaban yang sangat maju itu, maka yang akan terjadi sebuah kemunduran bagi bangsa ini.
NU sudah sejak dahulu berkontribusi membangun bangsa ini. Selalu kita kokohkan Ukhuwwah islâmiyyah melalui majelis-majelis ilmu dan melalui pengajian. mengokohkan Ukhuwah Insaniyah persaudaraan antar sesama umat manusia dan mengokohkan Ukhwah Wathaniyah sebagai satu kesatuan utuh sebagai bangsa yang besar.
Tidak berhenti di situ saja, Sumber Daya Manusia sebagai aset berharga juga telah NU berdayakan antara lain melalui sekolah, pondok pesantren dan perguruan tinggi. Majelis ilmu dan pengajian juga tak luput dari perhatian sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jika ada umat yang agak berbelok sedikit mari kita luruskan kembali dalam jam’iyah besar ini.
Dalam bergerak-pun kita senantiasa tetap memperhatikan prinsip-prinsip : “Tawasuth, I’tidal, Tasamuh, Tawazun. Mengingat bangsa ini terdiri dari banyak Suku, budaya serta adat istiadat. Sungguh tak mudah menjadi bangsa yang besar namun tetap kita kokohkan semangat persatuan itu,” pungkas nahkoda DPC PKB kota malang itu. (*)