“Indonesia harusnya mampu memanfaatkan digital verse untuk memberikan impact pada PDB, seperti halnya negara-negara maju seperti USA contohnya, namun kenyataannya posisi Indonesia masih berada pada level moderator dan harus menjadi evaluasi. Teknologi harus mampu menyokong perekonomian bangsa,” ungkapnya.
“Indonesia mempunyai bonus demografi pada tahun 2045, dimana pada posisi itu, penanggung harus lebih besar dari yang ditanggung, bukan sebaliknya. Diharapkan mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di era keemasan Indonesia (100 tahun Indonesia merdeka) dengan kemajuan teknologi, salah satunya adalah teknologi 6G,” tambahnya.
Setelah acara, terdapat QnA dan Post-test dengan menggunakan platform Quiziz disertai dengan pemberian hadiah pada 3 peserta terbaik. Endah Setyowati, S.T., M.T., sebagai ketua pelaksana kegiatan Kuliah Umum edisi 2022 mengharapkan agar semua mahasiswa dapat termotivasi untuk ikut berkontribusi dalam perkembangan telekomunikasi kedepannya, khusunya menuju 6G.
Syifaul Fuada, S.Pd., M.T. selaku salah satu Dosen Sistel menambahkan bahwa setiap tahun, dilaksanakan paling tidak 1 kali kegiatan kuliah umum yang mengundang pakar-pakar sesuai topik yang diusung, dimana topik menyesuaikan trend teknologi mutakhir. “Gelaran Kuliah Umum menjadi agenda wajib prodi Sistel tiap tahunnya,” pungkasnya. (*)