Pagi hari per tanggal 15 Juli 2022, petugas Puskesmas Margadadi dan mahasiswa KKN menuju lokasi fogging. Beberapa persiapan telah dilakukan. Petugas fogging mulai menyemprotkan asap secara bertahap dari RT 1 ke RT lain disekitarnya.
Selama proses fogging, Nadzifah selaku mahasiswa KKN UPI mewawancarai pihak warga sekitar. Salah satunya ibu Darinih salah satu warga Desa Karangsong RT 03 RW 04 menjelaskan bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan tindak lanjut dari pihak puskesmas cukup cepat tanggap.
Mahasiswa KKN juga melakukan edukasi kepada para warga agar mereka rajin untuk membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, memperhatikan kembali kualitas air di dalam rumah baik air di bak mandi atau sumur, dll.
Kebersihan air disini sangat penting untuk dijaga salah satunya agar dapat mencegah penyakit DBD. Jentik nyamuk biasanya hidup di air sehingga masyarakat harus sering menjaga dan membersihkannya. Dalam rangka menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk, selain tindakan fogging dan menerapkan 3M Plus, pihak puskesmas memberikan bubuk abate kepada warga yang anggota keluarganya terkena kasus DBD dan para warga disekitar korban.
Bubuk abate sendiri merupakan larvasida yang sangat kuat dan secara efektif dapat mengontrol fase larva (jentik) nyamuk sebagai penyebar penyakit. Bubuk abate berfungsi untuk membasmi nyamuk dan juga jentiknya sehingga dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk (halodoc, 2021).
Cara menggunakan bubuk abate cukup mudah, yakni dengan menuangkan 1 gram bubuk abate ke dalam bak mandi yang berisi 10 liter air. Efek bubuk abate dalam memberantas larva nyamuk demam berdarah dapat bertahan selama 3 bulan dengan syarat dalam kurun waktu tersebut bak mandi tidak dikuras.
Oleh karena itu, dengan dilakukannya fogging dan upaya menjaga kebersihan air serta lingkungan baik melalui bubuk abate atau yang lainnya serta didukung dengan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran para masyarakat mengenai sanitasi lingkungan maka diharapkan dapat mencegah penyakit DBD maupun penyakit-penyakit lainnya menyebar secara meluas di desa Karangsong, Indramayu.