Sementara itu, Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan HMI Cabang Malang, Ongki Sanjaya mengatakan, dengan adanya kelangkaan dan mahalnya harga jual minyak goreng hari ini sangat berdampak bagi keadaan sosial utamanya di masyarakat Malang Raya.
“Masalah ini dapat membuat kesejahteraan masyarakat kecil semakin menurun. Apabila hal ini tetap dibiarkan, akan membuat permasalahan masyarakat semakin parah,” paparnya.
Menurut Ongki, apabila berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah namun tetap sulit menemukan minyak goreng, maka pemerintah harusnya turut menyelidiki sumber dari pihak-pihak tersebut dalam mendapatkan minyak goreng.
“Bisa jadi sebagian dari mereka adalah aktor yang terlibat dalam penimbunan minyak goreng, karena dengan begitu mudahnya dalam dalam mendapatkan minyak goreng,” lanjutnya.
Ongki mengatakan bahwa pemerintah harus lebih tegas dan transparan lagi, utamanya dalam tata cara pendistribusian minyak goreng dan mengatasi masalah penimbunan minyak goreng dalam jumlah yang besar seperti yang terjadi di Sumatera Utara.
“Terlebih lagi pemerintah harus menindak lanjuti terkait kebocoran minyak goreng yang dijual ke industri dan diekspor ke luar negeri karena harga pasar global lebih tinggi,” tutupnya. (*)