Wartacakrawala.com – Ketidakpastian global kembali menunjukkan tren penguatan. Bank Indonesia menyampaikan hal tersebut dikarenakan kebijakan suku bunga moneter di negara maju meninggi dan terdapat risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara SuperPower seperti AS dan Cina. Perekonomian global akan lebih rendah dari kisaran 2,7%. Tentunya, hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan efek domino bagi negara2 lain khususnya Indonesia.
Baca Juga: ISMEI: Presidensi G20 Harus Mampu Hasilkan Rekomendasi Positif untuk UMKM
Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) yang beranggotakan lebih dari 200 BEM/DEMA/LEM Ekonomi se-Indonesia melihat hal ini menjadi hal yang patut diwaspadai. Badan Pimpinan ISMEI Febrian Satria Hidayat menuturkan bahwa hal tersebut harus menjadi perhatian penting Pemerintah.
“Kolaborasi Pentahelix dimana pemerintah sebagai lokomotifnya, harus selalu kuat dan beriringan dalam berjaga-jaga menghadapi keadaan yang selalu berubah2 karena ketidakpastian perekonomian global untuk mempertahankan dan memperkecil resiko pada proyeksi perekonomian Indonesia” Ujar mahasiswa Universitas Negeri Surabaya tersebut.
Meski demikian, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran proyeksi 4,5%-5,3%. “Pemerintah harus tetap waspada karena ketegangan geopolitik dunia masih bergejolak dan sulit untuk diprediksi” pungkasnya.
Stabilitas politik juga menjadi salah satu faktor penting. Menjelang tahun politik 2024, Febrian menuturkan bahwa ajang pemilihan 5 tahun sekali tersebut jangan sampai menimbulkan perpecahan dari dalam.
Baca Juga: ISMEI Sebut Kenaikan Harga BBM Pertalite Adalah Kado Spesial HUT RI 77
“Jangan sampai nantinya menjelang pesta demokrasi pemilu 2024 menimbulkan perpecahan tersendiri dari dalam. Oleh karenanya semua pihak harus saling memiliki kesadaran yang tinggi untuk sama-sama menjaga negeri yang kita cintai” tutupnya